Pelatih Akui Barisan Lini Depan Arema FC Loyo

Tiga striker Arema FC belum menunjukkan potensi maksimal

Malang, IDN Times - Arema FC memiliki masalah serius di lini depan. Bagaimana tidak, dari 6 pertandingan di putaran kedua Liga 1 Musim 2022/2023, mereka hanya berhasil mencetak 3 gol saja. Tiga gol tersebut dicetak oleh Dedik Setiawan dan Ilhamudin Armayn.

Pelatih Arema FC, I Putu Gede Dwi Santoso mengakui jika lini depan mereka tengah loyo. Menurutnya, kondisi mental dan fisik Abel Camara, Dedik Setiawan, dan Muhammad Rafli tidak dalam 100 persen fit. Terutama pemain asing mereka, Abel Camara yang terakhir kali mencetak gol pada 1 Oktober 2022.

"Tidak semua (pemain) kondisi fisik mereka (fit), istilahnya saya lihat Tim ini nggak ideal untuk ikut kompetisi. Dengan kondisi fisik seperti ini, sampai menit 70-60 apakah mereka masih bisa konsisten?" kata I Putu Gede saat dikonfirmasi pada Kamis (23/02/2023).

1. Sebut Abel Camara terkendala mepetnya jadwal

Pelatih Akui Barisan Lini Depan Arema FC LoyoStriker Arema FC asal Portugal, Abel Camara. (Instagram/abel_camara)

Pelatih 49 tahun ini membeberkan permasalahan Abel Camara adalah jadwal kompetisi yang padat. Sementara ia baru kembali dari cedera beberapa pekan lalu. Oleh karena itu, ia terus melakukan rotasi agar setiap pemain mendapatkan recovery yang maksimal.

Ia tidak bisa memaksakan setiap pemain untuk tampil reguler melihat kondisi tim yang diterpa krisis. Ia juga tidak memaksa Abel Camara untuk segera tampil gacor, ia memilih melakukan pendekatan pelan-pelan sampai ia menemukan sentuhannya kembali.

"Kita pelan-pelan, ini juga salah satu tantangan saya juga, bagaimana treatment mereka pada kondisi kompetisi yang jaraknya (terlalu) dekat. Jadi memang di situ untuk kendalanya Camara," bebernya.

Ia mengakui sebenarnya Abel Canara adalah pemain bagus, tapi ia saat ini hanya memiliki masalah pada kondisi fisik yang belum prima. Abel yang 3 bulan absen karena cedera otot paha tengah mencari sentuhannya kembali.

Baca Juga: 9 Pelatih Terakhir yang Menangani Arema FC

2. Masih jauh dari sepak bola gaya Malangan

Pelatih Akui Barisan Lini Depan Arema FC LoyoI Putu Gede saat memimpin sesi latihan Arema FC. (Dok. Media Officer Arema FC)

Salah satu yang jadi konsentrasi manajemen Arema FC dengan merekrut mantan kapten Singo Edan era 2000an ini adalah mengembalikan gaya Malangan di skuat. Namun, I Putu Gede mengakui kalau saat ini progresnya masih jauh dari harapan.

Tapi ia mengatakan kalau saat ini latihan yang ia terapkan sudah mengarah ke arah permainan gaya Malangan. Tapi dari tiga pertandingan yang sudah dijalani, mereka belum terlihat konsisten. Tiga pertandingan tersebut adalah melawan Rans Nusantara, Persija Jakarta, dan Barito Putera.

"Saya bersyukur telah bergabung dengan Arema, jadi saya tahu ini bukan seperti Arema itu (era Galatama), belum seperti Arema. Namanya Arema itu teman-teman media tahu seperti apa," jelasnya.

3. Target tim masuk 5 besar Liga 1

Pelatih Akui Barisan Lini Depan Arema FC LoyoStriker Arema FC, Dedik Setiawan saat mencetak gol melawan Persis Solo. (Foto: Media Officer Arema FC)

I Putu Gede tidak muluk-muluk memasang target untuk Singo Edan. Melihat kondisi tim, ia setidaknya berharap bisa bertengger di posisi 5 besar Liga 1 Musim 2022/2023. Ini bukan tugas yang mudah, pasalnya mereka kini berada di peringkat 11 di papan klasemen, berjarak 11 poin dari Bali United yang berada di peringkat 5.

"Tanpa beban itu nggak enak, terlihat datar-datar saja. Jadi manager (Wiebie Dwi Andriyas) bilang kalau 5 besar sudah luar biasa, ya saya jawab insyaallah," paparnya.

Ia percaya Arema FC bisa mencapai target tersebut, pasalnya mereka memiliki pemain-pemain berkualitas. Diantaranya ada Evan Dimas, Dendi Santoso, Alfarizi, sampai Dedik Setiawan. Sehingga hanya menunggu waktu saja sampai mereka kembali ke performa terbaiknya.

"Individunya kita kuatkan dulu baru tim ini kuat, karena tim ini materi pemainnya berpengalaman semua. Banyak yang berpengalaman terus potensinya bagus," pungkasnya.

Baca Juga: Hadapi Persija Jakarta, 3 Pemain Pilar Arema FC Absen

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya