Arema FC Rayu Pemkot Blitar agar Beri Restu Gunakan Stadion Soepriadi

Arema FC belum dapat izin gunakan Stadion Soepriadi

Malang, IDN Times - Arema FC terus membangun komunikasi dengan Pemeritah Kota (Pemkot) Blitar dan Askot PSSI Kota Blitar terkait rencana penggunaan Stadion Soepriadi sebagai venue kompetisi Liga 1 2024/2025. Hingga kini Pemkot Batu belum memberikan restu dengan alasan masih trauma dengan kerusuhan pasca pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Soepriadi pada 18 Februari 2020.

Manajemen Arema FC terus merayu Pemkot Batu agar diijinkan menggunakan stadion berkapasitas 15 ribu penonton ini. Mereka bahkan telah menyiapkan beberapa skema untuk menjamin keamanan.

1. Siapkan skema ketika laga big match

Arema FC Rayu Pemkot Blitar agar Beri Restu Gunakan Stadion SoepriadiPemain Arema FC, Jayus Hariono saat menggiring bola di laga melawan Persebaya di Stadion GBT. (Dok. Media Officer Arema FC)

Manajer Operasional Arema FC, Sudarmaji mengatakan jika Arema FC telah menyiapkan beberapa skema agar pertandingan berlangsung dengan aman dan lancar. Termasuk laga yang masuk dalam kategori big match akan dilakukan antisipasi lebih.

"Kami sangat ingin berdialog dengan Pemerintah Kota Blitar. Untuk berbincang secara obyektif dan aktual, seputar persiapan keinginan kami berkandang di Stadion Soepriadi," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (12/6/2024).

Baca Juga: Manajemen Harap Arema FC Diperbolehkan Pakai Stadion Soepriadi

2. Arema FC telah siapkan 2 opsi stadion lain

Arema FC Rayu Pemkot Blitar agar Beri Restu Gunakan Stadion SoepriadiPenampakan Stadion Bumi Wali Tuban. (IDN Times/Istimewa)

Arema FC sebenarnya sudah menyiapkan 2 opsi homebase selain Stadion Soepriadi. Keduanya adalah Stadion Bumi Wali Tuban yang ada di Dusun Widengan, Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dan Stadion Jember Sport Garden yang ada di Dusun Ajung Kulon, Desa Ajung, Kecelakaan Ajung, Kabupaten Jember.

Tapi Stadion Soepriadi tetap menjadi opsi utama karea sudah lolos dalam assessmet Mabes Polri. Hal itu membuat Arema FC sangat yakin bisa meningkatkan assessment tersebut agar bisa dipakai laga kompetisi Liga 1 setelah mendapatkan masukan dari Askot PSSI Kota Blitar dan PT Liga Indonesia Baru.

"Sebenarnya kami juga sudah mengecek stadion lainnya seperti di Tuban dan Jember. Tetapi dengan berbagai pertimbangan utamanya terkait assesment dan faktor lainnya, Stadion Soepriadi yang sementara ini dapat segera digunakan. Terlebih di sana musim ini tidak dipakai tim Liga 2," ucapnya.

Tak hanya itu, Arema FC juga akan berupaya melakukan standarisasi terhadap fasilitas stadion Supriyadi agar sesuai dengan regulasi Liga 1.

3. Arema FC siap kurangi jumlah penonton

Arema FC Rayu Pemkot Blitar agar Beri Restu Gunakan Stadion SoepriadiArema FC saat merayakan kemenangan dari PSM Makassar. (Dok. Media Officer Arema FC)

Sudarmaji juga menjawab kekhawatiran Wali Kota Blitar terkait trauma yang ditakutkan oleh masyarakat Blitat. Arema FC memiliki opsi antisipasi terkait pertandingan big match seperti halnya saat partai derby. Usulan tersebut agar pertandingan berlangsung pada sore hari dan mengurangi kapasitas penonton. Arema FC siap hanya menggunakan 2/3 dari kapasitas maksimal Stadion Soepriadi.

"Pertandingan juga diharapkan berlangsung sore hari saja agar Aremania tidak terlalu malam ketika pulang dari nonton pertandingan. Ini juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Kemudian juga tidak menutup kemungkinan bahwa Arema FC tidak satu musim penuh berkandang di Blitar. Pasalnya ada peluang bagi Singo Edan untuk kembali ke Stadion Kanjuruhan pada paruh musim nanti.

"Kami juga akan menanyakan kepastian selesainya Stadion Kanjuruhan. Sebab untuk musim 2024/2025 nanti, kami akan mendaftarkan dua stadion. Stadion utamanya di Stadion Kanjuruhan. Sedang stadion pendamping di Stadion Soepriadi Blitar," pungkasnya.

Baca Juga: Pemkot Malang akan Datangkan Stok Bawang Merah dari Probolinggo

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya