Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ribuan Aremania memadati Stadion Kanjuruhan saat laga kontra PSIS Semarang. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Arema FC memutuskan tak menyiapkan kuota untuk suporter Persebaya, Bonek dalam laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada (1/10/2022). Keputusan tersebut diambil setelah rapat koordinasi yang digelar bersama Aremania pada Jumat (23/9/2022) malam. 

1. Jaga kondusifitas Malang Raya

Dua Aremania kecil membentangkan syal di Stadion Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris menjelaskan bahwa hasil rapat koordinasi disepakati bahwa tidak disediakan kuota tiket untuk tim tamu. Alasan utama keputusan tersebut semata-mata untuk menjaga kondusifitas. Terlebih hubungan kedua suporter memang kurang harmonis. 

"Keputusan itu diambil untuk menjaga kondusifitas Malang Raya," katanya Sabtu (24/9/2022). 

2. Sudah sesuai dengan arahan kepolisian

Aremania sedang berfoto di depan Stadion Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Haris menambahkan bahwa keputusan itu juga sesuai dengan arahan dari kepolisian. Ada banyak hal yang dipertimbangkan oleh tim keamanan atas keputusan tersebut. Salah satunya faktor keamanan yang sangat rentan apabila kedua kelompok suporter bertemu. 

"Kami dari panpel mematuhi arahan dari kepolisian. Maka diputuskan tidak memberikan kuota kepada suporter tim tamu," imbuhnya. 

3. Sepakati beberapa poin lain

Default Image IDN

Selain tidak memberikan kuota untuk suporter tim tamu, hasil rapat koordinasi juga menyepakati beberapa poin lain. Salah satunya adalah tidak boleh melakukan sweeping terhadap kendaraan bernomor plat L maupun sejenisnya ketika pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Aremania juga menyatakan siap menerapkan hukum adat, jika ada aksi anarkis, copet dan masuk stadion tanpa tiket," sambung Haris.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik meminta kepada para suporter agar tidak mudah terprovokasi, terutama dengan kemungkinan munculnya berita hoaks. 

"Kami juga meminta kepada kedua suporter untuk bisa menahan diri untuk tidak menyebarkan video atau konten-konten provokasi. Jangan mudah percaya isu-isu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kami akan melakukan tindakan tegas bagi para provokator yang menyebar isu tidak benar," pungkasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team