Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. (Instagram/wiebie_andriyas76)

Malang, IDN Times - Manajer Arema FC yang baru menjabat 2 bulan, Wiebie Dwi Andriyas curhat terkait kekecewaannya atas keputusan PSSI yang menghentikan Liga 2 dan Liga 3. Pasalnya keputusan tersebut akan menjadi bumerang untuk tim Singo Edan.

"Secara pribadi saya sebagai pelaku dan pecinta sepakbola Indonesia juga merasa kecewa (keputusan PSSI). Soalnya keputusan tidak bergulirnya Liga 2 dan Liga 3 sesungguhnya keputusan yang berdampak sangat besar dan ini malah menyudutkan kita (Arema FC)," terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (14/01/2023).

Keputusan menghentikan Liga 2 dan Liga 3 sebenarnya akan mematikan banyak penghasilan orang-orang yang bergantung pada sepakbola Indonesia. Ia memberi contoh mereka yang berjualan pernak-pernik sepakbola di stadion maupun luar stadion.

"Ada berapa ratus pelatih, ribuan pemain dan official yang kini kehilangan pekerjaan. Belum lagi mereka yang hidup dari meriahnya sepakbola," ujarnya.

1. Ingin Liga 2 dan Liga 3 tetap berjalan

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. (Twitter/aremafcofficial)

Bukan tanpa dasar pernyataan Wiebie, ia sampai saat ini masih menjadi pemilik tim Liga 3, NZR Sumbersari FC. Sehingga ia juga terdampak atas keputusan PSSI tersebut.

"Saya sudah merasakan susahnya membangun sebuah tim dari kasta Liga 3. Pengalaman di Liga 2 juga saya punya hingga kini berada di Liga 1. Jadi harapan untuk memutar kompetisi sungguh sangat besar. Karena banyak orang yang hidup dari sepak bola. Itu yang harus diperjuangkan," tegasnya.

Dalam hati kecilnya, ia berharap agar kompetisi kasta kedua dan ketiga ini tetap berjalan. Pasalnya dengan berjalannya kedua kompetisi ini pasti akan mendongkrak prestasi Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

"Jangan pernah bicara prestasi kalau kompetisi kita masih belum berjalan baik. Karena, kompetisi yang baik akan menghasilkan talenta terbaik. Sekali lagi, sebagai pecinta bola saya sangat berharap kompetisi bisa bergulir sebagaimana mestinya," tandasnya.

2. Sepakbola adalah mimpi anak-anak Indonesia

Instagram.com/aremafcofficial

Menjadi pesepakbola sejak dulu menjadi mimpi anak-anak Indonesia. Namun, ia tidak yakin mimpi anak-anak ini akan terwujud jika kompetisi berjalan tidak sehat.

"Sepak bola ini olahraga dan hiburan masyarakat. Bagaimana sekarang anak-anak bermimpi menjadi pemain sepak bola," bebernya.

"Tapi kini akan banyak orang tua yang ragu karena sepakbola tak pernah jelas. Tiap tahun masalahnya selalu sama. Kini hal itu kembali terjadi, saya sangat berharap Liga 2 dan Liga 3 bisa bergulir," sambungnya.

3. Arema FC jadi kambing hitam

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi, Tatang Dwi Arifianto. (Dok. Media Officer Arema FC)

Arema FC menjadi bulan-bulanan netizen saat dalam rapat exco PSSI yang dilakukan di Kantor PSSI di Gelora Bung Karno Arena pada Kamis (12/01/2023). Dalam rapat tersebut, PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 2 dan Liga 3 Musim 2022/2023. Namun, Liga 1 tetap berjalan dengan menghilangkan skema degradasi.

Netizen yang geram dengan keputusan kontroversial tersebut, ramai-ramai menyerang akun sosial media Arema FC. Manajemen tim langsung membuat klarifikasi kalau terhentinya kompetisi bukanlah atas keinginan mereka.

"Arema FC tak pernah berhenti untuk meminta maaf kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terkena imbas dari musibah yang terjadi. Tapi, Arema FC tak memiliki kewenangan langsung terkait keputusan berlanjut atau tidaknya sebuah kompetisi," ujar Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (AABBI), Tatang Dwi Arifianto.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team