Malang, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan kericuhan saat karnaval bersih desa Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang pada Minggu (13/7/2025). Hal ini disebabkan keberadaan sound horeg yang dianggap menganggu ketentraman masyarakat.
Polisi Beberkan Kronologi Kisruh Karnaval Sound Horeg di Malang

Intinya sih...
Kisruh terjadi saat karnaval sound horeg di Malang
Awalnya terjadi perselisihan antara peserta kirab budaya dan warga, yang berujung pada pemukulan
Kasus ini berhasil diselesaikan secara damai dengan pihak warga memberi kompensasi kepada korban
1. Awal mula kejadian kisruh saat karnaval sound horeg di Kota Malang
Kasihumas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto menceritakan jika kejadian ini terjadi di Jalan Budi Utomo RT.5/RW.3, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun. Pihak yang berselisih adalah Mohammad Amin (52) dengan peserta kirab budaya nomor urut 2 dari warga Jalan Imam Sujono RT.2/RW.4, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun.
"Jadi awalnya saudari Rumani (55) yang merupakan istri saudara Mohammad Amin teriak-teriak di jalan saat ada peserta nomor urut 2 dari warga RT.2/RW.4 yang lewat supaya sound dimatikan. Mengetahui istrinya teriak-teriak dijalan, Amin langsung keluar rumah dan mendorong salah satu peserta kirab budaya. Karena mengetahui temanya di dorong, dari peserta yang lain tidak terima sehingga akhirnya terjadi pemukulan," terangnya pada Senin (14/7/2025).
Yudi mengungkapkan kalau penggunaan sound sebenarnya sudah diatur dari panitia kirab budaya dengan ketentuan mobil pick up dan dengan sound 6 sap 2 mata 18 inc, tidak boleh lebih dari itu. Tapi peserta kirab nomor 2 membawa sound menggunakan truk dan membawa peralatan sound melebihi ketentuan.
2. Kejadian ini menyebabkan Amin mengalami luka-luka
Akibat kejadian ini, Amin mengalami luka-luka akibat mendapatkan pukulan dari beberapa peserta karnaval. Luka-luka yang dialami berada di wajah dan perlu mendapat perawatan medis.
"Saudara Amin mengalami luka di pelipis akibat pukulan. Tapi langsung mendapatkan perawatan sehingga tidak fatal," jelasnya.
3. Polisi mengungkapkan kalau kasus ini berakhir damai
Lebih lanjut, Yudi mengungkapkan kalau hari ini permasalahan tersebut sudah dimediasi di Kantor Kelurahan Mulyorejo. Hasilnya adalah kesepakatan kedua belah pihak menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
"Pihak perwakilan warga RT.2/RW.4 sanggup memberi kompensasi sesuai permintaan dari korban sebesar Rp2 juta. Uang tersebut juga sudah diterima oleh korban," pungkasnya.