Presiden Persebaya, Azrul Ananda saat menonton salah satu pertandingan Persebaya. IDN Times/Hendy Wardhana
Cholid lewat surat itu memaparkan, beberapa hal positif dan prestasi yang telah terukir dalam kurun Ima tahun terakhir, sejak Persebaya ditangani Azrul. Saat Azrul masuk ke Persebaya pada 2017, mampu mengembalikan kepercayaan pihak luar pada Persebaya. Setelah sebelumnya, terpuruk akibat dualime.
Tahun 2017, Persebaya Juara Liga 2 sekaligus promosi ke Liga 1. Sebuah prestasi yang sangat sulit digapai bila tanpa tata kelola manajerial profesional. Seiring dengan itu, brand Persebaya menguat. Selaras sebagai klub besar dengan penuh sejarah. Baik di kalangan bisnis, stakeholder sepak bola nasional maupun masyarakat umum. Sementara di usia dini, Persebaya mampu menjadi juara di Elit Pro Academy (EPA) U20 juara pada Tahun 2019.
"Catatan di atas hanya sebagian kecil yang bisa kami sampaikan. Tentu, lebih banyak lagi beberapa torehan prestasi yang dihasilkan Persebaya bersama saudara Azrul Ananda," tulis Cholid.
"Karena itu, keputusan mundur bagi kami, tidak hanya menjadi kerugian besar bagi Persebaya, Sepak bola Surabaya tapi juga sepak bola nasional. Keputusan ini diambil secara bulat. Kami memohon dan berharap, saudara (Azrul) bisa mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," tutup dia.