Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arema
Marcos Santos saat memimpin latihan tim Arema FC. (Dok. Media Officer Arema FC)

Intinya sih...

  • Pelatih Arema FC pusing timnya akrab dengan kartu merahSebelum menghadap Persebaya Surabaya, Arema FC sudah mendapatkan 6 kartu merah dari 12 pertandingan, terbanyak di Super League 2025/2026. Kartu merah ini membuat pelatih Marcos Santos kesulitan.

  • Marcos mengaku sering komunikasi dengan pemain agar tidak menerima kartu merahPelatih Marcos sering berkomunikasi dengan pemain untuk menghindari pelanggaran kasar ke lawan, namun metode ini kurang ampuh. Ia menyatakan bahwa kompetisi ini tidak mudah.

  • Anwar Rifa'i akan manfaatkan situasi absennya jajaran pemain asing Arema FCAnwar Rifa'i mendapatkan kesempatan bermain

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Malang, IDN Times - Hasil imbang Arema FC dengan Persebaya Surabaya mendapatkan catatan serius oleh tim pelatih Singo Edan. Catatan itu adalah kartu merah yang lagi-lagi didapatkan pemain Arema FC. Kartu merah ini juga yang membuyarkan kemenangan Arema FC atas tuan rumah Bajol Ijo.

1. Pelatih Arema FC pusing timnya akrab dengan kartu merah

Duel Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. (Dok. Media Officer Arema Indonesia)

Sebelum menghadap Persebaya Surabaya, Arema FC sebenarnya sudah mendapatkan kartu merah saat menjamu Persija Jakarta pada laga sebelumnya. Kini mereka mengoleksi 6 kartu merah dari 12 pertandingan, terbanyak di Super League 2025/2026. Catatan ini diakui bikin pusing Pelatih Arema FC, Marcos Santos. "Sulit, karena kartu merah ini jadi gangguan. Karena jika tidak ada kartu merah, Arema pasti sudah di papan atas. Tapi sepak bola saat ini sulit kalau tidak menjaga emosi," terangnya pada Senin (24//11/2025).

Kartu merah yang diterima Arema FC saat bertemu Persebaya juga jadi penyebab kekalahan Singo Edan. Pasalnya usai Matheus Blade diusir wasit, 5 menit kemudian mereka kebobolan oleh Bruno Moreira.

2. Marcos mengaku sering komunikasi dengan pemain agar tidak menerima kartu merah

Pelatih Arema FC, Marcos Santos. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Marcos mengatakan jika sebenarnya ia tidak diam saja melihat catatan buruk Arema FC terkait kartu merah. Ia sering berkomunikasi dengan pemain agar tidak melakukan pelanggaran kasar ke pemain lawan, tapi tampaknya metode ini kurang ampuh.

"Saya sudah sering komunikasi dengan pemain, tapi masih saja banyak kartu merah. Tapi memang kompetisi ini tidak mudah," jelasnya.

3. Anwar Rifa'i akan manfaatkan situasi absennya jajaran pemain asing Arema FC

Bek Arema FC, Anwar Rifai. (Dok. Media Officer Arema FC)

Berbeda dengan situasi Marcos Santos yang tengah pusing, Anwar Rifa'i justru mendapatkan berkah dari situasi banyaknya kartu merah yang diterima Arema FC. Bagaimana tidak, mayoritas pemain yang mendapat kartu merah ada di lini pertahanan Arema FC, sehingga ia akan mendapatkan kesempatan bermain di tengah persaingan sengit di skuad Singo Edan.

"Saya selalu siap tampil jika dibutuhkan, saya selalu mempersiapkan diri agar lebih baik di pertandingan selanjutnya," pungkasnya.

Perlu diketahui, jika 2 bek asing Arema FC tidak akan bisa bermain saat Singo Edan bertandang ke kandang Malut United pada Sabtu (20/11/2025) karena kartu merah. Keduanya adalah Julian Guevara dan Matheus Blade.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team