Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana Stadion Kanjuruhan usia laga Arema FC kontra Persebaya. IDN Times/Alfi Ramadana

Surabaya, IDN Times - Abdurahman Fauzi (25) tak menyangka bahwa kerusuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya, Sabtu, (1/10/2022) akan semengerikan ini. Yang ia duga sebelumnya adalah kerusuhan hanya merusak bagian dalam stadion.

Fauzi baru tersadar ada tragedi maut saat keluar stadion. Ia melihat puluhan orang tergeletak. Sebagian tak bergerak, ada juga yang masih mengerang dengan nafas panjang. "Awalnya bingung mau ngapain, ada anak kecil juga yang jadi korban," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Minggu (2/10/2022).

Wajar jika Fauzi sekaget itu. Maklum, sejak awal suasana memang kondusif. Bau-bau kerusuhan baru mulai tercium saat wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Usai laga yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya, puluhan suporter dari tribun timur dan utara, kata dia, mulai turun ke lapangan. 

Mulanya, mereka berhasil dipukul mundur dan kembali ke tribun. Namun, itu hanya sesaat. Suporter dengan jumlah yang lebih banyak kembali ke lapangan. Petugas keamanan pun mencoba mencoba membubarkan konsentrasi massa dengan pentungan dan gas air mata.

Editorial Team

Tonton lebih seru di