Surabaya, IDN Times - Enam stadion di Indonesia dipastikan akan menghelat Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Salah satu yang ditunjuk adalah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.
Terpilihnya GBT menjadi venue Piala Dunia U-20 itu penuh dengan lika-liku. Banyak "drama" yang terjadi sebelum FIFA memutuskan stadion mana yang layak untuk menyelenggarakan kompetisi akbar tersebut.
Sempat terjadi polemik antara Pemkot Surabaya dengan Pemprov Jatim. Di satu sisi, pemkot sangat berambisi agar GBT jadi tuan rumah piala dunia. Namun, di lain pihak, pemprov menilai GBT belum siap. Sebab, aroma sampah masih tercium di sekitar stadion yang terletak di Kecamatan Pakal tersebut.
Belum lagi protes dari Bonek, suporter setia Persebaya Surabaya. Hal itu muncul setelah status Persebaya terombang-ambing menyusul renovasi GBT. Bonek menuntut agar Pemkot Surabaya tidak melarang Persebaya untuk bermain di Surabaya. Baik bermain di GBT maupun Gelora 10 November Tambaksari. Aksi protes tersebut ditunjukkan dengan penempelan berbagai spanduk di beberapa jalanan Kota Pahlawan. Muncul kalimat untuk memperjuangkan nasib Bajul Ijo, "Piala Dunia Sementara, Persebaya Selamanya".
Setelah melalui proses yang berliku, GBT akhirnya sah ditunjuk menjadi venue Piala Dunia U-20 2021. Berikut perjalanan GBT hingga terpilih menjadi tuan rumah.