Kenapa Rapor Madura United Menanjak Bersama Alfredo Vera?

Madura United tengah mencuri perhatian. Baru-baru ini, tim dengan sebutan Laskar Sape Kerrab itu mampu menorehkan pencapaian cukup apik di kompetisi antarklub Asia. Madura United sukses menembus babak semifinal AFC Challenge League 2024/2025.
Terlebih, Madura United menorehkan rapor tersebut ketika dinakhodai pelatih baru, Angel Alfredo Vera. Juru taktik berusia 52 tahun itu turut meningkatkan catatan performa Laskar Sape Kerrab di Liga 1 Indonesia 2024/2025. Lantas, faktor apa saja yang memengaruhi peningkatan rapor Madura United bersama Alfredo Vera?
1. Alfredo Vera menemukan tandem jempolan untuk Lulinha
Sebagai catatan, Alfredo Vera pertama kali didatangkan Madura United pada 21 Januari 2025. Pelatih berpaspor Argentina itu didatangkan tepat pada awal putaran kedua Liga 1 2024/2025. Alfredo telah membukukan statistik 4 menang, 4 seri, 1 kalah dari total 9 pertandingan selama menukangi Madura United.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi magis positif Alfredo Vera di Madura United. Salah satunya keberhasilan dalam menemukan tandem terbaik untuk Lulinha. Lulinha sendiri adalah bintang utama Madura United dengan catatan 13 gol dan 4 assist dari 28 penampilan (2.504 menit tampil) di seluruh ajang.
Alfredo Vera menjadikan bomber asal Spanyol, Youssef Ezzejjari, sebagai tandem baru Lulinha. Upaya ini berbuah hasil setelah Ezzejjari cukup produktif dengan 4 gol 2 assist dari 11 laga di semua kompetisi. Kontribusinya lebih baik dari bomber Madura United sebelumnya, Maxuel Cassio, dengan 2 gol 3 assist dari 18 laga.
Hebatnya, Ezzejjari mengemas rapor tadi ketika berstatus pemain baru untuk Madura United. Penyerang berusia 31 tahun ini sendiri baru didatangkan secara pinjaman dari Barito Putera pada paruh Liga 1 2024/2025. Kini, rapor apik Ezzejjari adalah bukti keberhasilan Alfredo Vera dalam merekrut pemain dengan sesuai kebutuhan tim.
2. Iran Junior diberi kebebasan sebagai gelandang kreatif
Selain itu, keputusan Alfredo Vera untuk mendatangkan Kerim Palic juga patut diperhitungkan. Ini karena pemain berkebangsaan Bosnia-Herzegovina itu mampu melengkapi kekuatan di sektor gelandang Madura United. Kerim Palic menjadi pelengkap untuk determinasi dua gelandang asing, Jordy Wehrmann dan Iran Junior.
Terampil sebagai gelandang bertahan, kemampuan Kerim Palic membuat Jordy Wehrmann tampil lebih fokus di pos gelandang tengah. Kehadiran Palic pun membuat Iran Junior lebih leluasa dalam berperan sebagai gelandang serang. Kini, Iran makin produktif dengan sumbangsih 4 gol dan 3 assist dari 25 laga (1.528 menit) untuk Madura United.
Peran Iran Junior memang menanjak di Madura United. Ia diandalkan sebagai juru gedor serangan tim. Bahkan, Iran memiliki andil besar di balik ketajaman Lulinha dan Youssef Ezzejjari di ujung tombak Laskar Sape Kerrab sejauh ini.
3. Kedatangan dua kiper lokal menjadi kekuatan baru
Sebelum dinakhodai Alfredo Vera, Madura United punya kelemahan di sektor kiper. Itu tidak lepas dari performa tidak maksimal Wagner Augusto alias Dida. Kiper asing berdarah Brasil itu hanya membukukan 4 clean sheet dengan 38 kebobolan dari 24 penampilan (2.160 menit) bersama Madura United di seluruh kompetisi.
Namun, kedatangan Alfredo Vera seakan-akan mengubah segalanya. Ia memutuskan untuk mendepak Dida dan mendatangkan dua kiper lokal sebagai penggantinya. Mereka adalah Miswar Saputra dan Adhitya Harlan yang diboyong pada putaran kedua Liga 1 2024/2025.
Kehadiran Miswar dan Adhitya menjadi kekuatan baru untuk Madura United. Terbukti, keduanya bahu-membahu membuat gawang Laskar Sape Kerrab sulit dijebol belakangan ini. Hal itu setelah Miswar berkontribusi dengan 5 clean sheet dari 8 laga (675 menit) sedangkan Adhitya mengemas 2 clean sheet dari 7 penampilan (585 menit).
Bukan hanya itu, kehadiran Miswar dan Adhitya juga mempermudah tugas Pedro Monteiro di sektor bek tengah Madura United. Bahkan, peran Pedro meningkat karena sering menjadi solusi di balik kebuntuan tim. Pedro Monteiro produktif dengan catatan 2 gol dari 29 laga (2.610 menit) di semua ajang.
4. Determinasi pemain muda sangat diapresiasi
Alfredo Vera juga menghargai kontribusi dari pemain muda. Salah satu buktinya lewat catatan performa Andi Irfan. Ia adalah pemuda kelahiran 25 Mei 2001 (23 tahun) yang biasa beroperasi di pos sayap kanan dan kiri Madura United.
Menariknya, Andi Irfan layak mendapat sebutan supersub sejak Madura United dibesut Alfredo Vera. Ia produktif meski kerap tampil dari bangku cadangan. Terbukti, peran Andi sebagai pemecah kebuntuan Madura United terakumulasi lewat rapor 4 gol dan 2 assist dari 24 kali tampil (974 menit).
Bahkan, kontribusi apik Andi Irfan bisa kita lihat pada pertandingan terbaru, Minggu (16/3/2025). Ia menjadi penentu kemenangan saat sepuluh pemain Madura United melawan PSIS Semarang pada pekan ke-26 Liga 1 2024/2025. Hebatnya, gol Andi dari bangku cadangan pada menit tambahan 90+4 mampu mambawa Madura United menang 2-1 dalam pertandingan krusial tersebut.
Itulah empat faktor yang memengaruhi peningkatan rapor Madura United bersama Alfredo Vera. Akankah mereka menorehkan pencapaian gemilang pada akhir kompetisi 2024/2025 ini?