Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Timnas Putri Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2026. (Dok. PSSI)

Intinya sih...

  • Kementerian P3A dorong PSSI untuk mengadakan Liga Putri

  • Menteri P3A yakin keberadaan Liga Putri akan dongkrak prestasi Timnas Indonesia

  • Tidak mudah membuat liga, tapi tidak salah untuk diperjuangkan

Malang, IDN Times - Di tengah meningkatnya minat masyarakat Indonesia pada olahraga sepak bola, atlet-atlet sepak bola putri ternyata tidak memiliki liganya sendiri. Puncaknya usai Timnas Indonesia Putri disingkirkan Timnas Chinese Taipei Putri di kualifikasi Piala Asia 2026 pada Sabtu (5/7/2025) di Stadion Indomilk Arena, Tangerang. Saat itu, para pemain membentangkan spanduk 'Pak Erick kapan Liga 1 putri digelar' usai pertandingan.

1. Kementerian P3A dorong PSSI untuk mengadakan Liga Putri

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI), Arifah Choiri Fauzi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI), Arifah Choiri Fauzi menyampaikan kalau atlet sepak bola putri seharusnya mendapat kesempatan yang sama seperti atlet sepak bola putra. Sehingga ia ingin PSSI juga menyelenggarakan kompetisi untuk atlet-atlet sepak bola putri.

"Kemarin saya hadir langsung saat latihan langsung Garuda Pertiwi, menurut saya mwreka sudah bagus karena mereka punya semangat bahwa sepak bola itu bukan hanya dunianya laki-laki. Seharusnya mereka mendapat kesempatan yang sama seperti atlet laki-laki," terangnya usai menghadiri acara Hari Anak di Universitas Negeri Malang (UM) pada Selasa (15/7/2025).

2. Menteri P3A yakin keberadaan Liga Putri akan dongkrak prestasi Timnas Indonesia

Potret Piala Pertiwi 2025. (Dok. Piala Pertiwi)

Arifah meyakini kalau PSSI tidak akan rugi kalau menyelenggarakan Liga Putri, pasalnya keberadaan liga yang kompetisi akan memunculkan atlet-atlet potensial untuk Timnas Indonesia. Hal ini tentu akan menciptakan prestasi juga untuk Timnas Indonesia ke depannya.

"Kita sedang mengupayakan saat ini, tapi kita butuh proses panjang. Sebab liga itu harus dipersiapkan banyak tim, mudah-mudahan dalam membutuhkan kita bisa melakukan," jelasnya.

3. Tidak mudah membuat liga, tapi tidak salah untuk diperjuangkan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI), Arifah Choiri Fauzi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, ia mengakui memang tidak mudah menciptakan liga untuk sepak bola putri di Indonesia, banyak tantangan yang dihadapi. Tapi ia yakin kalau sinergitas antara PSSI dengan pemerintah pasti akan bisa menciptakan liga putri yang menjanjikan.

"Tidak ada yang tidak mungkin, tapi perlu persiapan panjang. Saya yakin kita bisa (menciptakan liga putri)," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team