Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Laga final cabor Futsal Porprov IX Jawa Timur 2025 di Graha Polinema. (Dok. AFK Malang)

Intinya sih...

  • Direktur Teknik FFI kecewa dengan kericuhan final Futsal Porprov Jatim 2025

  • Hector Souto meminta sanksi tegas dan edukasi suporter untuk mencegah kekeruhan di lapangan

  • Kericuhan terjadi pada peringatan 1.000 hari Tragedi Kanjuruhan, mengecewakan netizen

Malang, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan kericuhan dalam laga final cabang olahraga (cabor) Futsal Porprov IX Jawa Timur 2025 antara Kota Malang melawan Kota Surabaya di Graha Polinema, Kota Malang pada Jumat (27/6/2025) siang. Laga ini harus dihentikan karena terjadi kericuhan penonton yang melakukan pelemparan botol, nyanyian bernada ancaman, hingga penonton yang masuk ke lapangan.

1. Direktur Teknik FFI kecewa dengan pertandingan ini, memalukan sportifitas

Laga final cabor Futsal Porprov IX Jawa Timur 2025 di Graha Polinema. (Dok. AFK Malang)

Direktur Teknik Federasi Futsal Indonesia (FFI), Hector Souto menyampaikan kekecewaannya pada laga final cabor Futsal Porprov IX Jawa Timur 2025. Kejadian ini membuat ia kecewa karena seharusnya pertandingan berjalan sportif. Menurutnya kejadian ini akan mempengaruhi semangat Indonesia untuk lolos Piala Dunia.

"Kasus Porprov Jatim adalah contoh memilukan bagaimana aksi kekerasan menodai semangat olahraga. Futsal seharusnya mempersatukan, bukan memecah belah, mari terus berjuang untuk budaya olahraga yang sehat dan membangun," terangnya pada Sabtu (28/6/2025).

2. Hector minta adanya sanksi tegas dalam kejadian ini

Laga final cabor Futsal Porprov IX Jawa Timur 2025 di Graha Polinema. (Dok. AFK Malang)

Ia menilai kejadian ini merupakan pelanggaran keras pada sportifitas, sehingga ia meminta sanksi tegas pada setiap orang yang bertanggung jawab pada kericuhan ini. Ia tidak ingin ada lagi kejadian seperti ini baik di pertandingan futsal maupun sepak bola di Indonesia.

"Berikan sanksi tegas nol toleransi terhadap kekerasan, baik di lapangan maupun tribun. Edukasi suporter, dukungan harus penuh semangat dan riang, bukan agresif," tegasnya.

3. Kericuhan laga final cabor Futsal Porprov Jawa Timur terjadi tepat pada peringatan 1.000 hari Tragedi Kanjuruhan

Laga final cabor Futsal Porprov IX Jawa Timur 2025 di Graha Polinema. (Dok. AFK Malang)

Yang lebih mengecewakan, kericuhan pada laga final cabor Futsal Porprov IX Jawa Timur 20205 terjadi tepat pada peringatan 1.000 hari. Tentu kejadian ini menjadi viral di media sosial karena netizen merasa bahwa para suporter di Indonesia tidak belajar dari kejadian Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa.

"Seribu hari sejak Tragedi Kanjuruhan lho ya, malah ngerusuhi acara final futsal PORPROV, bukan Arema vs Persebaya seng main iki rek," tukis akun @idextratime di platform X.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team