Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
FaktaBola.(https://x.com/FaktaSepakbola)
FaktaBola.(https://x.com/FaktaSepakbola)

Kediri, IDN Times - Sebanyak 5 staff Persik Kediri menjadi korban dalam aksi pelemparan batu, yang diduga dilakukan oleh oknum suporter Arema FC. Mereka melempari bus yang ditumpanggi pemain dan official Persik Kediri, saat dalam perjalanan menuju hotel. Kaca bagian kiri bus tersebut pecah dan mengenai staff pelatif. Meskipun begitu secara umum kondisi mereka baik dan hanya mengalami luka ringan saja. Bus tersebut merupakan fasilitas Panpel Arema FC untuk mengangkut pemain dari hotel ke stadion dan sebaliknya.

1. Divaldo duduk di bagian depan sisi kiri bus

Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves saat diperiksa kondisi kepalanya. IDN Times/ istimewa

Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves menjadi salah satu korban dalam insiden ini. Divaldo saat itu duduk di bangku depan barisan kiri. Selain Divaldo terdapat pula staff pelatih Antony yang berada di sebelahnya. Pelatih berpaspor Portugal ini mengaku kaget dengan pelemparan batu tersebut. Namun pihaknya tidak mempermasalahkan insiden ini. "Semua sudah bagus, aman dan tenang kondisi di sana sangat baik," ujarnya, Senin (12/05/2025).

2. Hanya terkena serpihan kaca saja

Batu yang digunakan melempar bus Persik Kediri. IDN Times/ istimewa

Divaldo mengaku tidak terkena batu secara langsung. Hanya terkena serpihan kaca yang pecah saja. Pihaknya mengapresiasi beberapa suporter Arema FC yang datang dan meminta maaf secara langsung. Pengamanan yang diberikan oleh pihak kepolisian juga dirasa sangat cukup. "Masalah batu saya mau lupakan saja, yang terpenting kita tiga poin," tuturnya.

3. Pelaku diduga bukan oknum suporter

Pemain Persik Kediri saat pulang. IDN Times/ istimewa

Menurut Divaldo hal seperti ini seharusnya tidak terjadi. Divaldo berprasangka baik bahwa pelaku pelemparan bukanlah oknum suporter. Namun hanya anak muda yang mungkin dalam kondisi mabuk. Hal ini dikarenakan selama pertandingan tidak ada masalah yang terjadi di dalam maupun luar stadion. "Analisa kita orang orang yang berbuat itu mugkin anak muda minum seperti itu saja," pungkasnya.

Editorial Team