Diduga Terlibat Match Fixing, Pemain E Sport Persik Kediri Dipecat

Kediri, IDN Times - Pemain Persik Kediri yang turun dalam ajang Indonesian Football e-League (IFeLeague), Ekki Rahmadan Diharja resmi dipecat. Pro player PES profesional ini diduga terlibat kasus oengaturan skor atau match fixing saat melawan pemain Madura United, Adyatma Priady. Dalam dua pertandingan Ekki diduga mengalah dan terlihat tidak melakukan upaya serangan. Justru Ekky membuka celah di lini pertahanan Persik Kediri.
1. Pemain tidak dikontrak oleh manajemen Persik
Media Officer Persik Kediri, Anwar Bahar Basalamah menerangkan kompetisi E-sport ini tidak ada kaitannya langsung dengan manajemen Persik. Ekki sendiri bukan dikontrak oleh pihak manajemen untuk mengikuti kompetisi tersebut.
Namun operator kompetisi yang menentukan pemain ini mewakili tim mana. "Jadi, kalau manajemen disangkut pautkan dengan kejadian ini tidak benar, karena Ekki tidak dikontrak manajemen, yang mengontrak Ekki adalah operator kompetisi sendiri," ujarnya, Kamis (18/11/2021).
2. Persik berada di juru kunci klasemen E Sport
Selama mengikuti kompetisi E sport ini, Ekki belum menunjukkan permainan yang bagus. Bahkan, saat ini Persik Kediri berada di juru kunci klasemen sementara IFeLeague 2021. Terkait dugaan kasus match fixing yang melibatkan Ekki, pihak manajemen tidak ikut bertangungjawab.
"Manajemen Persik sama sekali tidak terlibat dengan dugaan kasus tersebut, karena Ekki bukan tanggungjawab kami," tuturnya.
3. Merasa dirugikan, manajemen kecam aksi match fixing
Meskipun begitu, Bahar tetap menyesalkan adanya dugaan kasus match fixing di kompetisi E sport ini. Selain telah mencorang nama baik Persik Kediri, match fixing juga bertentangan dengan visi misi profesionalitas yang dijunjung Persik. Hal tersebut mencederai nilai sportivitas yang selama ini dijaga.
"Yang jelas kami mengutuk segala bentuk pencederaan terhadap profesionalitas maupun sportivitas," pungkasnya.
Baca Juga: Hadapi Persik Kediri, Eduardo Almeida : Bukan Laga yang Mudah