Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Arema FC Legowo Didenda Rp25 Juta Akibat Insiden di Kediri

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi. (Dok Media Officer Arema FC)

Malang, IDN Times - Arema FC akhirnya dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat insiden di Stadion Brawijaya Kediri pada Sabtu (15/07/2023) sore. Dalam pertandingan antara tuan rumah Persik Kediri melawan Arema FC, ada sejumlah Aremania yang menyusup meskipun sudah dilarang datang mendukung tim kesayangannya. Akibatnya terjadi keributan antara Persikmania dan Aremania yang tertangkap basah mendukung Singo Edan.

1. Arema FC dijatuhi sanksi denda Rp25 juta dari Komdis PSSI

Gelandang Arema FC, Ariel Lucero saat berjibaku dengan pemain Persik Kediri. (Dok Media Officer Arema FC)

Manajemen Arema FC telah mendapatkan konfirmasi kalau mereka akan mendapatkan sanksi berupa denda dari Komdis PSSI. Mereka diwajibkan membayar denda sebesar Rp25 juta akibat insiden tersebut. Mereka mengaku legowo dengan keputusan ini, pasalnya pihaknya memang salah karena kecolongan.

Arema FC juga sadar bahwa regulasi Liga 1 Musim 2023/2024 sudah dijelaskan dalam Pasal 51 ayat 6 tentang suporter tim tamu. Dalam pasal tersebut disebutkam bahwa selama masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi Liga 1 tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu.

"Kita akan menerima keputusan ini, kita akan patuh pada Komdis PSSI. Karena memang suporter tim tamu tidak boleh datang ke stadion," terang General Manajer Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi saat dikonfirmasi pada Jumat (21/07/2023).

2. Arema FC akan melakukan introspeksi diri agar kejadian di Kediri tidak terulang kembali

Pemasangan kembali logo Arema FC di Kandang Singa oleh Aremania. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Arema FC akan melakukan introspeksi diri usai insiden di Stadion Brawijaya. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi Aremania yang nekat melanggar aturan laga tandang di Liga 1. Ia mengungkapkan jika ini demi keselamatan Aremania sendiri.

"Selama fase transformasi sepak bola, semua hal menjadi pelajaran berharga. Kemudian denda dari Komdis menjadi bahan instrospeksi bagi kita semua agar kejadian serupa tidak terulang," paparnya.

Yusrinal juga menyampaikan jika kedatangan Aremania ke Stadion Brawijaya adalah atas dasar kecintaan pada Singo Edan. Namun, ia berharap kedepannya mereka bisa lebih menahan diri.

3. Arema FC membuat sistem penjualan tiket online untuk mencegah adanya penyusup

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi. (Dok Media Officer Arema FC)

Demi mencegah kejadian di Stadion Brawijaya terulang kembali, Arema FC membuat sistem penjualan tiket online bernama AremAxcess. Sistem ini dilakukan untuk memperkuat penyaringan penonton saat Arema FC menjadi tuan rumah.

"Internal Arema FC terus berbenah terutama sistem tiket online yang berhubungan dengan pengamanan di lapangan. Setiap yang masuk jadi bisa teridentifikasi," tandasnya.

AremAxcess akan melakukan penyaringan sebelum penonton membeli tiket online. Sehingga, sebelum melakukan pembelian tiket dilakukan verifikasi dengan tujuan identifikasi siapa saja yang membeli tiket pertandingan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us