Muhammad Rafli saat dihadang pemain Persita Tangerang. (Dok. Media Officer Arema FC)
Pelatih Arema FC, Fernando Valente mengakui jika lini tengah dan lini depan mereka bermain kurang maksimal. Padahal menurutnya lini pertahanan Singo Edan bermain sangat bagus, sehingga penyerang Persita Tangerang gagal menciptakan peluang untuk mencetak gol.
"Itulah kesulitan kita saat ini karena semua pemain harus terkoneksi. Saat saya pertama kali datang ke sini, inilah yang sedang saya kerjakan dan membutuhkan waktu," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (17/9/2023).
Menurutnya Singo Edan bermasalah dengan ketersediaan pemain, ia membeberkan ada beberapa pemain yang terkena akumulasi kartu kuning, yang lainnya mendadak sakit sebelum pertandingan, dan masih ada pemain yang berkutat dengan cedera. Kondisi ini membuat Fernando Valente kesulitan menentukan pemain inti dan pemain pelapis.
"Karena inilah kita selalu mengganti formasi pemain, sehingga ini mempersulit untuk membentuk cara main kita. Kita tahu cara main seperti apa yang sesuai, tapi sayangnya kita tidak memiliki pemain yang memiliki level yang sama," jelasnya.
Ia mencontohkan pada kasus Arkhan Fikri yang harus bermain, padahal ia baru bergabung dengan tim setelah memperkuat Timnas U-19. Tentu saja ia tidak bisa langsung terkoneksi dengan pemain lainnya yang sudah lama berlatih bersama.
Selain itu, ia menyinggung beberapa pemain yang jarang dimainkan harus mulai memiliki keberanian untuk bangkit dari zona nyaman. Kalau tidak, maka mereka tidak akan mendapat kesempatan bermain di timnya. Menurutnya tidak masalah kalau pemain sesekali pemain membuat kesalahan, yang penting mereka berani membayar kesalahannya.
"Tapi saya percaya pada para pemain saya, karena saya tahu mereka memiliki attitude yang bagus. Mereka juga mau belajar, dan setiap pemain harus belajar dari pertandingan yang sudah dijalani," tegasnya.