Malang, IDN Times - Terseok-seok di kompetisi Liga 1 Musim 2023/2024 tampaknya membuat Manajemen Arema FC Tak puas dengan performa sebagian besar pemainnya. Ini tampak dari rencana manajemen Singo Edan untuk memangkas 50 persen pemainnya.
Oleh karena itu, para pemain Arema FC harus siap angkat kaku kapan saja dari tim. Pasalnya mereka ingin memulai start baru mulai minggu depan.
Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas mengatakan jika manajemen Singo Edan telah menyiapkan langkah tegas untuk evaluasi tim musim ini. Mereka akan merombak tim besar-besaran, sehingga akan ada banyak pemain yang akan dilepas dalam waktu dekat.
Wiebie mengatakan jika mereka hanya akan mempertahankan 2 pemain asing saja. Dan 50 persen pemain lokal tidak akan diperpanjang kontraknya. Namun, ia tidak mau menyebutkan siapa saja nama-nama yang akan dipertahankan.
"Ya kita kan ke depannya pingin terbaik lah. Yang kemarin-kemarin buat pengalaman saya juga, pengalaman manajemen juga soalnya," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (10/5/2024).
Wiebie mengatakan jika mereka juga telah bernegoisasi dengan beberapa pemain asli Malang untuk didatangkan musim depan. Tujuannya untuk mengembalikan gaya bermain Malangan di Liga 1 Musim 2023/2024.
Wiebie juga menyinggung jika mereka tengah melakukan negoisasi dengan beberapa pelatih. Namun, ia tidak mau bicara banyak apakah pelatih tersebut adalah pelatih lokal maupun asing. Ini menunjukkan sinyal bahwa kebersamaan mereka dengan Widodo Cahyono Putro tidak akan dilanjutkan.
"Tawaran pelatih banyak, tapi kan kalau dikumpulkan Nanti Pak Inal (General Manajer Arema FC, Yusrinal Fitriandi) semua yang menjelaskan satu persatu. Kita yang mencari," jelasnya.
Namun, Wiebie menjelaskan jika mereka mencari pelatih yang mengerti gaya bermain Malangan. Dan bisa menyatukan tim agar lebih kompak saat bermain.
Lebih lanjut, saat disinggung mengenai homabase Singo Edan musim depan, Wiebie mengatakan jika mereka ingin kembali berkandang di Malang. Namun, mereka belum bisa menggunakan Stadion Kanjuruhan pada 2 bulan pertama kompetisi. Pasalnya kemungkinan renovasi Stadion Kanjuruhan belum rampung saat dimulainya kompetisi Liga 1 Musim 2023/2024.
"Karena penyerahan nanti Agustus 2024, Pak Bupati kemarin sudah komunikasi dan ketemu sama saya. Mungkin di luar dulu 2 bulan lah, baru kita di Malang," tandasnya.
Tapi mereka belum bisa memastikan apakah homebase sementara mereka akam kembali di Bali atau di Jawa Timur. Saat ini mereka masih mencari pandangan di mana stadion yang sesuai untuk kebutuhan tim.