Surabaya, IDN Times - Putaran kedua Liga 1 2022/2023 rencananya akan diterapkan sistem kandang - tandang atau home - away. Tapi pada tahun 2023, Persebaya Surabaya terancam tidak bisa memakai Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Sebab, Stadion GBT disiapkan untuk Piala Dunia U-20.

Kini, manajemen Persebaya mulai mencari opsi home base yang dekat dengan Kota Pahlawan. Nah, salah satu yang akan menjadi pilihan kandang ialah Stadion Joko Samudro, Kabupaten Gresik. "Mungkin salah satunya itu (Stadion) Joko Samudro," ujar Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri.

Nantinya, Stadion Joko Samudro akan didaftarkan ikut verifikasi terlebih dahulu ke kepolisian, federasi dan operator liga. Dia berharap, stadion yang merupakan home base Persegres Gresik itu lolos. "Semoga verifikasinya lancar semua, sehingga bisa menggunakan stadion yang layak untuk Persebaya," kata dia.

Selain Stadion Joko Samudro, Yahya bilang kalau dirinya tetap mendaftarkan Stadion GBT untuk diverifikasi. Pihak manajemen Bajol Ijo sendiri berharap kalau Persebaya tetap dapat izin menggunakan stadion yang berlokasi di Kecamatan Benowo tersebut.

Yahya berpendapat, harusnya larangan main di stadion yang akan digunakan sebagai venue Piala Dunia itu 20 atau 14 hari sebelum kick off. Sehingga pihaknya masih tetap mendaftarkan Stadion GBT sebagai home base Persebaya pada putaran kedua Liga 1 2022/2023.

"Logikanya itu di stadion manapun itu biasanya cuma 20 hari atau 14 hari gitu, saya lupa. Sekitaran 20 hari itu stadion tidak digunakan. Yang benar seperti itu. Nah ini masak piala dunianya masih 4 bulanan, nah ini ilmu dari mana lagi," kata dia.

'Saya enggak tahu, gak habis pikirnya disitu. Masalahnya di panpelnya Piala Dunia seperti apa, aku enggak tahu," Yahya melanjutkan.

Yang jelas, sambung mantan Manajer Persik Kediri ini, verifikasi stadion tahap awal rencananya akan dilakukan pada hari ini. "Stadion itu InsyaAllah ada penilaian dari mabes polri dan sebagainya, itu pertama," pungkas dia.

Baca Juga: 6 Mesin Gol Persebaya hingga Putaran Pertama Liga 1 2022/2023