Keberatan Penundaan, Arema Sarankan Liga Digelar Pertengahan Agustus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Wacana penundaan Liga 1 hingga akhir Agustus membuat sejumlah klub tak setuju. Salah satunya adalah Arema FC yang menyebut bahwa penundaan kick off Liga 1 hingha akhir Agustus akan memberatkan klub. Pasalnya hampir semua klub termasuk Arema FC sudah mengikat para pemainnya dengan kontrak sesuai perhitungan waktu bergulirnya Liga 1 yakni 10 bulan. Tetapi dengan penundaan tersebut beban klub tentu berpotensi membengkak karena ketika kick off mundur, maka ada kemungkinan laga terakhir juga mundur.
1. Arema terancam keluar biaya untuk dua bulan pengunduran
Media Officer Arema FC, Sudarmaji mengaku sudah mengikat kontrak pemain dengan patokan kick off pada bulan Juli. Jika kick off mundur akhir Agustus, Arema FC harus mengeluarkan biaya untuk menutupi dua bulan ekstra.
"Kami terus mendorong agar kick off Liga 1 bisa segera digulirkan secepat mungkin. Sebab, manajemen sudah mengikat kontrak para pemain. Ada yang mulai Februari, Maret, dan untuk pemain asing rata-rata Juni-Juli. Durasi kontrak sendiri kisaran 10 bulan," urainya Rabu (7/7/2021).
2. Sarankan kick off paling lambat pertengahan Agustus
Dengan situasi seperti saat ini, maka manajemen Arema FC mengusulkan Liga 1 sebisa mungkin harus bisa kick off pada pertengahan bulan Agustus dengan perhitungan selesai pada bulan Maret. Banyaknya pertandingan yang harus dimainkan menjadi alasan mengapa Liga 1 harus seger bergulir agar tak sampai terjadi jadwal bertanding yang menyiksa pemain.
"Kalaupun misalnya jadwal selesainya mundur, maka klub juga yang terkena imbasnya karena harus menyesuaikan kontrak pemain lagi," katanya.
3. Tak ingin ada konflik dengan pemain soal kontrak
Sudarmaji menilai bahwa semakin cepat liga dimulai, maka klub akan semakin terbantu. Sebaliknya, jika sampai molor lagi, maka klub kembali harus melakukan negosiasi kontrak baru. Dalam situasi ini kerap terjadi salah persepsi antara klub dan pemain yang berpotensi memunculkan konflik.
"Makanya kami berharap PSSI maupun operator kompetisi bisa segera memberi kepastian agar semuanya segera jelas," sambungnya.
Baca Juga: Liga 1 dan Liga 2 Resmi Dapat Izin Polri, Warganet Apresiasi Menpora
4. Nasib para pemain harus dipikirkan
Sementara itu, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida mengakui bahwa dirinya sudah berbicara dengan beberapa pemain terkait situasi saat ini. Hanya saja dirinya berharap PSSI dan PT LIB memikirkan nasib para pemain. Jika kompetisi tidak segera digulirkan maka tentu saja hal itu mengganggu psikologis pemain.
"Dalam hidup memang harus siap menghadapi segala macam perubahan. Tetapi saya pribadi berharap kompetisi segera diputar," tandasnya.
Baca Juga: Kick-Off Liga 1 dan Liga 2 2021/22 Direncanakan Antara 23 atau 30 Juli