Persela Menegaskan Identitas Kami. Begitulah judul buku yang ditulis oleh Miftakhul Fahamsyah yang terbit pada tahun 2017. Buku tersebut menjelaskan bagaimana Lamongan menjadi kota yang dikenal oleh banyak orang melalui klub sepak bola.
Lamongan sendiri cukup banyak melahirkan pesepak bola profesional. Bahkan beberapa nama di antaranya saat ini masih aktif berkarier, baik di Liga 1 maupun Liga 2. Berikut lima pemain asli kelahiran Lamongan yang ikut meramaikan Liga Indonesia.
Birrul Walidain meniti karier sepak bolanya dari bawah. Pria asal Desa Moropelang, Kecamatan Babat, ini gabung Persela dari kelompok umur melalui seleksi. Awalnya, ia menjadi bagian dari Persela U-17 pada 2012. Setelah itu, Birrul bergabung dengan Porprov PSSI Lamongan dan Persela U-21.
Lulusan SMA Negeri 1 Babat tersebut memulai debut di level senior saat Persela melawan PSM Makassar pada 2017. Selama berseragam Laskar Joko Tingkir, Birrul tercatat mampu tampil sebanyak 109 kali dan berhasil menorehkan 5 gol serta 7 assist. Sempat hengkang ke Persikabo 1973, kini Birrul bermain untuk klub Jawa Timur lain, Madura United.
Dendy Sulistyawan adalah salah satu penyerang lokal terbaik di kompetisi Liga 1. Pemain berusia 25 tahun tersebut tercatat baru memperkuat dua klub berbeda sepanjang kariernya, yakni Persela Lamongan dan Bhayangkara FC. Bersama dua tim itu, ia total sudah memainkan 141 pertandingan.
Pemain yang lahir di Dusun Sawen, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, ini pernah mendapatkan panggilan untuk menjalani pemusatan latihan Timnas pada tahun 2016. Sayangnya, Dendy saat itu gagal masuk ke skuad final tim asuhan Alfred Riedl yang bertanding di Piala AFF 2016.
Ahmad Nur Hardianto saat ini bermain untuk salah satu tim terkuat di Liga 1, Borneo FC. Pria berusia 27 tahun itu lahir di Desa Kranji, Kecamatan Paciran pada 6 Maret 1995. Perjalanan karier dirinya menjadi pesepak bola profesional tidaklah mudah.
Dian, sapaan akrab Ahmad Nur Hardianto, berlatih sepak bola secara otodidak. Ia tidak pernah masuk ke sekolah sepak bola (SSB) seperti kebanyakan pemain lain. Pencapaian tertinggi Dian adalah bermain untuk tim nasional Indonesia. Momen itu tercipta saat Indonesia melawan Myanmar dalam pertandingan persahabatan pada 21 Maret 2017. Sampai saat ini, itu menjadi satu-satunya laga Dian berseragam Merah Putih.
Taufiq Kasrun merupakan pemain yang sudah malang melintang di sepak bola Indonesia. Pria berumur 36 tahun itu tercatat telah membela tujuh tim berbeda sepanjang kariernya. Klub-klub tersebut adalah Persela, Persitara, Sriwijaya, Kalteng Putra, Persiba, Hizbul Wathan, dan PSKC Cimahi.
Taufiq sendiri berasal dari Desa Kebalanpelang, Kecamatan Babat. Kalau bicara soal sepak bola Lamongan, Kecamatan Babat adalah wilayah yang cukup spesial. Sebelum Taufiq Kasrun dan Birrul Walidain, Babat sudah melahirkan Yunan Helmi (eks PS Barito Putera) dan Najih Mahmudi (eks Mitra Surabaya).
Rizky Sena memulai karier sepak bolanya di tim junior Persela Lamongan. Salah satu pencapaian terbaik Sena di level junior tercipta pada tahun 2016. Ketika itu, ia berhasil mengantarkan Persela U-21 meraih juara ketiga dalam ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) U-21.
Pria kelahiran Lamongan, 31 Maret 1996 ini kemudian dipromosikan ke skuad Persela pada kompetisi 2017. Setelah itu, Sena sempat bermain untuk Putra Sinar Giri (PSG), 757 Kepri Jaya, PSMS Medan, dan PS Hizbul Wathan. Pada tahun 2022, sang pemain kembali berseragam Persela Lamongan. Ia akan berusaha membantu Laskar Joko Tingkir untuk kembali promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia.
Lamongan membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya milik kota-kota besar saja. Meski bukan kota utama sepak bola, Lamongan tetap mampu melahirkan cukup banyak pesepak bola profesional.