5 Fakta Malik Risaldi, Supersub Madura United yang Makin Moncer

Malik Risaldi rupanya bukan pemain sembarangan. Sejak usia sekolah, pemain asli Surabaya kelahiran 23 Oktober 1996 ini sudah memikat perhatian. Itu disebabkan ia pernah membela sekolahnya, SMAN 1 Kebomas, di ajang futsal semi profesional di Gresik pada 2015. Malik terpilih sebagai pemain terbaik sekaligus top skor dalam ajang itu.

Awal mula karier sepak bola Malik berawal dari klub akademi Wahana Citra Pesepak bola (WCP). Ia bersekolah di klub asosiasi milik Widodo Cahyono Putro itu pada medio 2010—2013. Widodo Putro sendiri tak asing di sepak bola Indonesia. Sebab, ia merupakan mantan pemain tim nasional era 1990-an. Bahkan, pemain yang dulunya pernah membela Persija Jakarta dan Petrokimia Gresik ini justru beralih profesi menjadi pelatih saat ini.

Usai bersekolah di WCP, Malik Risaldi lantas melanjutkan karir sepak bola di akademi Gresik United pada 2014. Ia juga dipercaya tampil sesekali di tim senior kala itu. Malik pernah bersanding dengan beberapa pemain top Gresik layaknya Bima Sakti, Riko Simanjuntak, dan FX Yanuar. Namun, kiprah malik hanya bertahan hingga 2015 di Gresik era besutan coach Widodo Cahyono Putro itu.

Selanjutnya, Malik memutuskan hijrah lagi ke Persela Lamongan U-21 pada 2016. Selanjutnya ia memulai karier sejak 2017 dengan memperkuat Aceh United yang kini berubah nama jadi Persipal Palu. Karier Malik di sana berakhir pada 2018.

Selepas itu, Malik mengalami peningkatan dalam karier profesionalnya. Ia kembali direkrut tim senior Gresik United pada 2018. Mengabdi selama 1 musim di sana, Malik lantas hijrah ke Persela lagi pada 2019. Dari sinilah awal mula peningkatan karier sang pemain yang lebih hebat lagi terjadi.

Malik Risaldi mengalami kemajuan karier lebih pesat di Persela Lamongan pada 2019. Bagaimana tidak, pada musim debutnya, ia memberikan performa yang mencuri perhatian. Malik membukukan statistik 30 laga (1.634 menit tampil) dengan 3 gol dan 5 assists untuk Persela di seluruh ajang pada musim 2018/2019.

Atas pencapaiannya kala itu, Malik langsung mendapatkan panggilan seleksi Timnas Indonesia U-23 racikan Indra Sjafri menuju SEA Games. Tak sendirian, ia dipanggil bareng pemain Persela lainnya, Hambali Tholib. Mereka dipersiapkan untuk mengikuti Piala Merlion 2019 yang digelar di Singapura. Sayanganya, hanya Hambali yang lolos seleksi untuk SEA Games kala itu.

Malik Risaldi menjalani karier selama 4 musim di Persela Lamongan, hingga 2022. Namun, sayang ia gagal meyelamatkan timnya dari keterpurukan sehingga harus terdegradasi pada 2021/2022. Malik pun menatap kompetisi musim baru 2022/2023 dengan hal yang berbeda. Ia diboyong klub lain, Madura United.

Menariknya, Malik tak perlu menunggu waktu yang lama untuk beradaptasi bareng tim Laskar Sapeh Kerrab ini. Hal itu disebabkan ia langsung produktif pada musim debut di Madura United. Malik berhasil mengemas catatan 3 gol dan 3 assists dalam 27 pertandingan (1.649 menit) di Liga 1 Indonesia 2022/2023.

Malik Risaldi dikenal sebagai pemain kartu as Madura United musim lalu. Bahkan, sebutan supersub masih pantas disematkan lagi kepadanya pada 2023/2024 ini. Itu terjadi karena Malik kembali impresif bareng Laskar Sapeh Kerrab.

Secara statistik, Malik sudah menorehkan 3 gol dan 2 assists dalam 12 laga saja di Liga 1 2023/2024. Ia bahkan memiliki kesempatan untuk melewati rekor terbaiknya bersama Madura United pada musim lalu. Kini, Malik sanggup bersaing dengan nama-nama beken Madura, seperti Lulinha, Hugo Gomes, dan Bayu Gatra.

Malik Risaldi benar-benar pantas disebut sebagai supersub Madura United pada musim 2023/2024. Pasalnya, dari ketiga golnya sejauh ini, ia melesatkannya dalam 1 laga sebagai starter, sementara 12 laga lainnya sebagai pengganti. Mampukah Malik terus konsisten sampai akhir musim nanti?