Tim futsal Kota Malang (jersey putih) saat berlaga di Porprov Jatim 2023. (Instagram/@media.ntara)
Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) PSSI Kota Malang, Bagus Orton menceritakan jika kejadian ini terjadi pada Kamis (14/9/2023). Pertandingan perempat final antara Kota Malang melawan Kabupaten Blitar memang berjalan panas. Apalagi tim futsal Kota Malang terbantai dengan skor 5-0 sehingga gagal melaju ke semifinal.
Bagus menceritakan jika para pemain dari Kota Malang merasa dicurangi oleh wasit yang memimpin pertandingan. Mereka kemudian tidak bisa mengontrol emosi. Akibatnya, sebanyak 3 pemain dari Kota Malang mendapatkan kartu merah.
"Sejak awal pertandingan memang tensi para pemain memang tinggi. Kami merasa dicurangi, sehingga banyak pelanggaran dari kedua tim. Tapi namanya pertandingan kita patuh sama wasit dan Panpel," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (19/9/2023).
Bagus juga mengatakan jika kabar viral yang mengatakan jika pemainnya menendang kepala adalah salah. Pasalnya bagian tubuh yang ditendang adalah bahu pemain Kabupaten Blitar yang tengah sujud syukur.
Meskipun demikian, Bagus mengatakan jika tim official futsal Kota Malang sudah meminta maaf pada tim futsal Kabupaten Blitar usai pertandingan. Permintaan maaf tersebut telah diterima sehingga kejadian ini tidak bergulir panjang.
"Setelah pertandingan saya bilang sepurane (maaf) dan semoga sampai final, ternyata terkabul karena mereka akhirnya sampai final. Kita tahu rivalitas hanya 20 menit saja, selebihnya kita saudara," ujarnya.