Gladies, Atlet Loncat Indah PON XXI yang Sikat Lima Medali Emas

Ini kali keduanya mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON)

Surabaya, IDN Times - Gladies Lariesa Garina Haga Kore (18) menjadi salah satu atlet yang tersorot dalam kegiatan welcome dinner gelaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Acara ini bertujuan untuk menyambut kedatangan atlet, pelatih, beserta official yang tergabung dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Acara yang dihadiri ratusan orang ini digelar di Gedung Graha Sawunggaling Lantai 6, Kantor Pemkot Surabaya, Senin malam (23/09/2024).  

Atlet berusia 18 tahun ini cukup mendapat spotlight dalam acara tersebut. Dalam suatu kesempatan, ia dipersilakan menyampaikan harapannya terhadap Pemkot Surabaya, terutama terkait fasilitas untuk menunjang kebutuhan para atlet. Bahkan, ia jugalah yang menjadi salah satu perwakilan penerima penghargaan secara simbolik.

Ia mengaku, kesuksesannya di laga PON XXI Aceh-Sumut sudah dipersiapkan secara khusus dari jauh hari. "Sebelum lomba ini, aku pastinya menyiapkan mental sama fisik. Aku juga giat latihan teknik-tekniknya," ujarnya ketika ditemui IDN Times di Gedung Graha Sawunggaling.   

Atlet yang berasal dari SMA 6 Surabaya ini bahkan sampai mengikuti latihan di luar negeri. "Aku dan teman-teman lain sempat latihan training camp juga di Malaysia. Kalau gak salah sekitar 9 hari (lamanya)," kisahnya.

Siswa kelas 12 ini mengaku, ia sudah menggeluti bidang loncat indah sejak kelas 1 SD, tepatnya saat usianya baru tujuh tahun. Tak heran, dengan pengalaman selama belasan tahun ia berhasil menyabet lima medali emas dari lima nomor yang diikutinya.

"Kalau di PON kemarin, aku dapat lima (medali) emas. Itu dapatnya di sinkronisasi menara putri, sinkronasi papan 3 meter putri, individu 3 meter putri, individu menara putri, dan individu 1 meter papan putri," terangnya. 

Jumlah medali emas yang diraihnya tahun ini mengalami peningkatan dari laga serupa yang diikutinya empat tahun silam. Saat PON Papua XX, ia baru berhasil mengantongi tiga medali emas. 

"Kalau yang dulu di Papua, aku dapat tiga (medali) emas. Nah, ini tantangan sih. Aku memang narget dapat lima (medali) emas itu. Gak cuma aku sih, coach-ku juga (memberi target)," katanya.

Meski begitu, Gladies mengaku belum cukup puas dengan pencapaiannya ini. Ia merasa masih ada target-target lain yang harus dicapai. Ia mengaku akan terus berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpinya, tentu dengan restu kedua orang tua.  

"Keluargaku selalu support 100 persen. Dari kecil (aku) sudah di-support biar bisa berprestasi. Sekolah pun juga mendukung, misalnya dari segi tugas sama perizinan, itu sering dibantu," ujarnya  

Atlet kelahiran 26 Maret 2006 ini mengaku, timbulnya ketertarikan terhadap loncat indah bermula dari alasan sederhana.

"Sebenarnya waktu itu aku belum tertarik (dengan olahraga loncat indah), karena belum banyak orang yang tahu. Jadi, waktu itu aku dikenalkan sama temannya ayah buat ikut," jelasnya.

Sebelum menggeluti olahraga loncat indah, ia mengaku pernah bergabung dalam olahraga taekwondo. "Dulu pernah ikut taekwondo, agak melenceng ya kalau dibandingkan sama yang sekarang. Tapi ya gitu deh, akhirnya merasa nyamannya di lompat indah," ujarnya. 

Secara keseluruhan, katanya, penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut sudah sangat memuaskan. Ini menjadi momen berharga baginya, sebab ia baru pertama kali menjejakkan kakinya ke Medan, apalagi dengan title atlet yang membanggakan itu.

"Sejauh ini, PON XXI Aceh-Sumut sudah memuaskan sekali, sih. Seru banget (upacara) pembukaannya. Upacara penutupannya juga sama, orang-orangnya banyak banget. PON selalu berkembang dari tahun ke tahun," pungkasnya.

Akhir kata, Gladies merasa senang bisa berpartisipasi di ajang olahraga empat tahunan ini. Ia berharap agar penyelenggaraan PON bisa lebih ditingkatkan lagi,
terutama terkait kualitas performa para atletnya. Ia juga berharap agar target-target pribadinya bisa tercapai satu per satu.

Baca Juga: Menpora Dito Pakai Jersey Olimpiade di Penutupan PON 2024

Talita Hariyanto Photo Community Writer Talita Hariyanto

Manusia hina sebagai makhluk mulia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya