Arema FC Ogah Berkandang di Luar Jawa Lagi

Arema FC ngebet ke Stadion Soepriadi

Malang, IDN Times - Arema FC mendapat penolakan dari Wali Kota Blitar terkait rencana menggunakan Stadion Soepriadi sebagai homebase sementara di Liga 1 Musim 2024/2025. Mereka terus mencoba berdialog dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar.

Arema FC bahkan rela untuk mengurangi kuota penonton hingga 50 Persela dari kapasitas Stadion Soepriadi. Mereka juga rela bermain setiap sore hari agar faktor kerawanan menurun.

1. Arema FC ogah kembali jadi tim musafir di luar Pulau Jawa

Arema FC Ogah Berkandang di Luar Jawa LagiDendi Santoso saat berjibaku menghadapi lini pertahanan Persikabo 1973. (Dok. Media Officer Arema FC)

Arema FC selama semusim penuh pada 2023/2024 menjadikan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali sebagai homebase. Faktanya stadion ini tidak mendatangkan pemasukan, karena banyak suporter tidak hadir. Salah satu alasannya karena jarak Malang dan Bali mencapai 426 kilometer.

Ditambah recovery pemain jadi singkat karena mereka harus bolak-balik dari Malang ke Bali untuk latihan dan bertanding. Oleh karena itu, mereka sangat berharap bisa menggunakan Stadion Soepriadi yang hanya berjarak sekitar 79 kilometer dari Kota Malang.

"Kita coba diskusikan ke manajemen apakah kita memiliki waktu untuk bisa merealisasikan itu. Karena itu kita optimistis untuk bisa melakukan itu. Daripada kita bertanding di luar Jawa Timur," terang Manajer Operasional Arema FC, Sudarmaji saat dikonfirmasi pada Jumat 28/6/2024).

Arema FC sebenarnya memiliki 2 opsi lain selain Stadion Soepriadi Blitar. Keduanya adalah Stadion Bumi Wali Tuban yang ada di Dusun Widengan, Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dan Stadion Jember Sport Garden yang ada di Dusun Ajung Kulon, Desa Ajung, Kecelakaan Ajung, Kabupaten Jember. 

"Stadion Soepriadi sudah kita pegang asesmen yang dilakukan Januari 2024, waktu itu dipergunakan untuk Liga 2. Di dalam asesmen itu ada berita acara apa saja yang perlu dipenuhi agar gradenya bisa naik di Liga 1. Tuban juga sempat digunakan Persela, kita juga sudah pegang hasil asesment-nya, tapi pilihannya manajemen masih sementara di Blitar," ujarnya.

Baca Juga: Profil 6 Pemain Baru Arema FC, Ada 1 Berlabel Timnas

2. Arema FC akan lakukan pertemuan dengan Pemkot Blitar

Arema FC Ogah Berkandang di Luar Jawa LagiManajer Operasional Arema FC, Sudarmaji. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Sudarmaji juga mengatakan pihaknya akan bertemu dengan Pemkot Batu dalam waktu dekat. Pertemuan ini untuk menyampaikan report progress terkait asesment Stadion Soepriadi. Mereka juga akan melobi Waki Kota Blitar agar mau meminjamkan Stadion Soepriadi.

"Memang kita ada dinamika yang disampaikan wali kota, tapi kita berikan penjelasan secara regulatif, termasuk cara bagaimana mengantisipasi hal-hal yang dikhawatirkan," ujarnya

"Karena itu kan yang disampaikan adalah kasus tahun 2020, tapi sekarang ini kan regulasinya sangat mengedepankan safety dan security. Itu kita terus melakukan komunikasi, insya Allah minggu-minggu ini kita akan bertemu dengan pihak Pemkot Blitar dan dengan PSSI selaku pengelola stadion," tambahnya.

Sudarmaji juga mengatakan jika ia mendapat bocoran bahwa suporter tim tamu belum diperbolehkan beetandang musim depan, sehingga faktor keamanan akan lebih terjamin. Alasan ini yang memperkuat Manajemen Arema FC Lebih yakin berkandang di Blitar.

"Mungkin kemarin teman-teman yang ada di Blitar masih menerima informasi kekhawatiran suporter tim tamu masih diperbolehkan datang, tapi kan kita bisa hadir. Itu menjadi sebuah peluang bahwa Arema masih sangat berkeinginan untuk bisa tampil di Blitar," tegasnya.

3. Arema FC telah membuat skema pertandingan di Stadion Soepriadi

Arema FC Ogah Berkandang di Luar Jawa LagiPenampakan Stadion Soepriadi Kota Blitar. (Dok. Humas Pemkot Blitar)

Tidak hanya itu, Sudarmaji mengatakan jika pihaknya telah melakukan skema pertandingan resmi di Stadion Soepriadi. Mereka melakukan simulasi dengan membagi penonton dalam 3 kelas yaitu VIP, utama, dan ekonomi. Kemudian penonton dengan tiket VIP sudah tidak boleh melewati akses pintu yang sama dilewati official tim dan pemain.

"Jadi sudah tidak boleh lagi nanti penonton yang sebelumnya terakses di VIP lewat tengah, tapi harus lewat utara dan selatan, itu nanti bersama dengan penonton yang di VIP dan utama. Itu yang menjadi fokus utamanya, tapi fasilitas yang lain sudah bisa dipenuhi, mungkin penataan parimeternya," jelasnya.

Mereka juga akan meminta PT LIB untuk membuat jadwal kandang Arema FC dilaksanakan pada sore hari. Sehingga tingkat kerawanan pertandingan pada malam hari bisa dihindari. Dan mereka kemungkinan hanya menggunakan Stadion Soepriadi hanya dalam 6-7 pertandingan saja.

"Kita sudah mengajukan antara 6-7 home (di Stadion Soepriadi), selebihnya kita ingin di Kanjuruhan. Karena kan suruhan kita sudah bertemu dengan pihak pimpinan proyek Waskita Karya, dan kita juga berterima kasih karena mereka merespons apa yang menjadi harapannya Arema nawa November itu sudah selesai, gambaran kita November itu sudah masuk putaran kedua," pungkasnya.

Baca Juga: Mengenal Pelatih Baru Arema FC Joel Cornelli

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya