Surabaya, IDN Times - Nama mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen Pol Fadil Imran menguat sebagai calon Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2024-2029. Fadil saat ini mengikuti proses pemilihan dalam Musyawarah Nasional (Mubas) PBSI, Jumat (9/8/2024) di Gedung Empire Palace Surabaya.

Ketua Pengarah Munas PBSI, Eduart Wolok mengatakan, saat Munas berlangsung panitia penjaringan Pemilihan Ketua akan menyampaikan laporannya. Untuk menjadi ketua umum PBSI, calon tersebut harus mendapat dukungan dari pengurus provinsi (Pengprov).

"Jadi perlu kami sampaikan di dalam Munas nanti panitia penjaringan pemilihan ketua itu akan menyampaikan laporan, dimana kita ketahui bersama untuk menjadi ketua umum PBSI harus memiliki dukungan dari pengprov, surat dukungan dari Pengprov," ujarnya di Empire Palace Surabaya.

Dalam Munas yang diikuti 38 provinsi ini, mayoritas Pengprov mendukung Fadil Imran. Detail pemilihan akan terjadi di dalam Munas. 

"Sebagai yang kita ketahui, kalau Munas di Banten jumlah Pengprov itu 34 mali ini di SBY 38, memang benar mayoritas Pengprov memberi dukungan kepada Pak Fadil Imran, mengenai detailnya kita lihat pada saat Munas dan penjaringan kita sahkan bersama," terangnya.

Menurutnya, dinamika pemilihan ketua umum pasti akan terjadi di dalam Munas. Namun, bila ternyata dalam Munas tersebut mayoritas Pengprov mendukung Fadil Imran, tentu saja Fadil akan segera disahkan sebagai ketua umum PBSI yang baru.

"Kalau nantinya muncul perkembangan terbaru di Munas seperti apa tentu akan kita respon sesuai ketentuan organisasi yang berlaku, tetapi kalau seluruh pengprov menginginkan pak Fadil Imran, itu juga merupakan aspirasi organisasi yang nanti bisa kita sahkan di Munas," terang dia.

Sementara itu, Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur, Tonny Wahyudi mengatakan, dalam Munas tersebut, Pengprov Jatim memilih Fadil Imran. Menurutnya, Fadil adalah seorang yang memiliki hobi dan kesungguhan di olahraga bulutangkis.

"Saya melihat beliau itu sungguhan, karena organisasi PBSI atau bulitangkis ini adalah pengabdian, jadi cabor olahraga jangan dibawa-bawa ke tanah politik," sebut Tonny.

Baca Juga: Bulu Tangkis Gagal Total, Ketum PBSI Salahkan AC dan Cuaca