Pasuruan, IDN Times - Kejuaraan 76 Indonesian Downhill (IDH) URBAN 2025 di Desa Ngadiwono, Kabupaten Pasuruan sukses menghadirkan aksi-aksi impresif dan persaingan kompetitif dari para downhiller elite nasional. Puncaknya di babak final run yang berlangsung Minggu (14/9/2025) yang berhasil disabet Khoiful Mukhib di kelas Men Elite dan Fajar Abdul Rahman di kelas Men Junioor.
Khoiful dan Fajar Sukses Puncaki Indonesian Downhill URBAN 2025

Intinya sih...
Khoiful Mukhib sukses menjadi juara di kelas Men Elite dengan waktu tercepat 1 menit 51,760 detik, diikuti oleh Andy Prayoga dan Agung Prio Apriliano.
Urban Downhill memberikan pengalaman yang berbeda bagi atlet nasional, dengan obstacle yang menantang dan atmosfer yang ramai penonton.
76 IDH URBAN 2025 di Desa Ngadiwono sukses menghadirkan aksi impresif dan sportainment yang kuat, menjadi titik awal kembalinya Urban Downhill di Indonesia.
1. Para downhiller bersaing ketat di kedua kelas yang diperebutkan
Khoiful Mukhib sukses mengunci podium juara di kelas utama Men Elite. Rider yang tergabung dalam 76 Rider DH Squad ini menaklukan lintasan urban downhill Desa Ngadiwono dengan torehan waktu tercepat 1 menit 51,760 detik. Diikuti oleh Andy Prayoga dari Polair DH Team dengan perolehan waktu 1 menit 51,890 detik, kemudian, posisi ketiga diraih Agung Prio Apriliano dari D-One Factory dengan catatan 1 menit 52,643, lalu Muhammad Abdul Hakim daei 76 Rider DF Squad dengan catatan waktu 1 menit 52,643 detik, di posisi kelima ada Hildan Afosma Katana dari Spartan Racing Team dengan catatan 01 menit 54,831 detik.
Gelar ini terasa spesial bagi Khoiful yang pernah meraih medali emas Asian Games 2018 ini, pasalnya ia merasakan sendiri bagaimana sengitnya persaingan di kelas Men Elite. Mukhib unggul tipis dan hanya terpaut kurang dari satu detik dari pesaingnya terdekatnya Andy Prayoga di tempat kedua yang membukukan waktu 1 menit 51,890 detik. Sementara peringkat ketiga diraih Agung Prio Apriliano (D-One Factory) yang mencatatkan waktu 1 menit 52,643 detik.
"Hasil di 76 URBAN Downhill Ngadiwono ini sesuai harapan saya. Karena sejak mulai practice kemarin saya memang sudah mempelajari line yang akan saya kejar pada final run hari ini. Alhamdulillah akhirnya berhasil dapat posisi pertama," terangnya usia balapan.
Drama perebutan juara juga terjadi di kelas Men Junior. Fajar Abdul Rahman dari Spartan Racing Team akhirnya keluar sebagai juara usai meraih waktu tercepat 1 menit 55,550 detik. Fajar mengungguli Azril Leo Avinda (D-One Factory) di peringkat kedua dengan catatan waktu 1 menit 57,032 detik. Sementara Dimas Aradhana dari 76 Rider DH Squad yang sempat mengalami crash, masih mampu mengamankan podium ketiga dengan raihan waktu 1 menit 58,216. Lalu peringkat 4 diamankan Dio Andira Renova dari tim Goez Santun Cirebon dengan catatan waktu 2 menit 04,010 detik, dan peringkat 5 diperoleh pembalap asal Malaysia bernama Joe Hwa Lim dari PARS School dengan catatan waktu 2 menit 05,358 detik.
2. Urban Downhill jadi pengalaman yang mengesankan bagi atlet nasional
Atlet asal Jepara ini mengakui 76 IDH URBAN di Desa Ngadiwono memberikan tantangan dan nuansa yang berbeda dalam disiplin downhill. Ia mengatakan sejumlah obstacle di section awal memberikan kesulitan yang jika gagal diantisipasi dengan baik, bakal mengubah hasil akhir.
"Pada kelas Men Elite, dari sisi mental juga sangat berpengaruh, bagaimana agar kita tidak nervous dalam menghadapi obstacle di lintasan. Apalagi ini urban downhill dengan suasananya yang ramai penonton," bebernya.
3. IDH Urban 2025 akan jadi titik awal kembalinya Urban Downhill di Indonesia
Sementara itu, penyelenggara balapan dari 76Urban, Agnes Wuisan mengaku terkesan dengan performa dan aksi impresif yang ditunjukkan para rider dalam 76 IDH URBAN di Desa Ngadiwono. Pasalnya, tidak hanya kompetitif, kejuaraan ini sukses menyajikan sportainment yang kuat dan menghibur ratusan penonton yang menyaksikan langsung. Sepanjang lomba antusiasme warga tak pernah putus untuk memberikan sorak-sorai dukungan kepada para rider yang berlaga.
"Kompetisi 76 IDH URBAN di Ngadiwono memang menghadirkan trek dengan tantangan dan atmosfer yang sangat berbeda. Namun tantangan ini bisa direspon para rider dengan performa yang luar biasa. Antusiasme warga dan penggemar downhill di Ngadiwono yang besar juga menjadi motivasi tersendiri buat para peserta. Semoga ini menjadi sinyal positif untuk perkembangan dan prestasi downhill kita ke depan," paparnya.
Melihat antusiasme warga, Agnes menegaskan komitmen untuk terus menggelar ajang urban downhill. Seri Final 76 IDH URBAN 2025 akan berlangsung di Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, pada 4-5 Oktober mendatang.
"Harapannya tentu akan semakin banyak downhiller yang bergabung. Sehingga akan memberikan dampak positif bagi perkembangan dan prestasi downhill Indonesia kedepan," pungkasnya.