IDN Times/Mohamad Ulil Albab
Thomas kemudian coba membandingkan dengan rute tanjakan yang terkenal di Fuji, Jepang. Menurutnya, meski sama sama tinggi, namun di Ijen jauh lebih panjang.
"Di Jepang aku pernah naik ke Fuji. Mungkin lebih tinggi Fuji, tapi jaraknya hanya pendek. Ini panjang, dan luar biasa menguras tenaga," katanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia Raja Sapta Oktohari menambahkan, etape keempat memang menjadi level yang tersulit, ini juga jadi ajang pembuktian bagi para raja tanjakan untuk menunjukkan keahliannya.
“Tanjakan Ijen ini sudah terkenal jadi level tertinggi dan tersulit di balap sepeda Indonesia yang biasa disebut horse class (HC), track ini bahkan dapat pujian dari tim commisaire. Tentunya ini akan menjadi penilaian positif bagi kompetisi balap sepeda Indonesia di dunia Internasional,” kata Raja Sapta.
Rute menuju Ijen, bagi sebagian besar pebalap sudah tidak asing, karena sudah banyak yang pernah ikut dalam kompetisi Internasional Tour De Banyuwangi Ijen yang rutin digelar Banyuwangi sejak 2012.
Tour d'Indonesia 2019, diikuti oleh 18 tim dari 26 negara dengan total lima etape, mulai dari Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah hingga Geopark Batur, Bali dengan total jarak tempuh 825,2 kilometer.