Universitas Jember Kenalkan Varietas Padi Punel Khas Jepang

Ada juga padi antihipertensi lho

Jember, IDN Times - Universitas Jember mengenalkan varietas padi Punel yang biasa di konsumsi masyarakat Jepang dan Korea Selatan. Varietas padi punel tersebut merupakan hasil penelitian dari para peneliti Pusat Unggulan IPTEK Perguruan Tinggi Bioteknologi Tanaman Industri (PUI Bio Tin) Universitas Jember.

1. Diharapkan bisa memenuhi kebutuhan restoran-restoran Jepang

Universitas Jember Kenalkan Varietas Padi Punel Khas JepangPara peneliti Pusat Unggulan IPTEK Perguruan Tinggi Bioteknologi Tanaman Industri (PUI Bio Tin) Universitas Jember. IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, padi punel ini hanya bisa diimpor dari Jepang. Jenis padi tersebut mulanya memang hanya bisa ditanam di negara beriklim sub tropis.

Peneliti PUI Bio Tin Universitas Jember, Ubaidillah menjelaskan, varietas padi punel diproyeksikan untuk kesehatan. Padi punel memiliki kandungan amilosa yang rendah dan sudah bisa ditanam di Indonesia. Adanya varietas padi punel itu bisa memenuhi kebutuhan restoran-restoran khas Jepang maupun Korea Selatan yang selama ini harus mengimpor dari negara asalnya.

"Untuk memperoleh padi punel yang bisa ditanam di Indonesia, maka kami melakukan teknik molecular breeding. Padi Jepang atau padi Japonica disilangkan dengan padi Milvang, padi Nagdong dan padi IR 64 sehingga menghasilkan padi yang cita rasanya pulen tapi bisa ditanam di Indonesia," ujar Ubaidillah saat upacara Dies Reader dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-55 Universitas Jember di Gedung Soetardjo Rabu, (20/11).

Dia melanjutkan, selain lebih pulen, keunggulan padi Jepang yakni tidak memilikit tekstur yang lengket seperti beras ketan.

"Selain mengembangkan padi Jepang, kami juga sedang meneliti padi yang tahan terhadap hama wereng dan bulai," lanjutnya.

2. Pengembangan padi punel khas Jepang sudah dimulai sejak 2015

Universitas Jember Kenalkan Varietas Padi Punel Khas JepangPeneliti PUI Bio Tin Universitas Jember, Ubaidillah. IDN Times/Istimewa

Varietas padi punel, tambah Ubaidillah, sudah bisa disebarluaskan kepada petani Indonesia. Sebab padi ini bukan produk Genetically Modified Organism (GMO) yang harus melewati saringan tertentu.

Pengembangan padi punel di Universitas Jember sendiri sudah dimulai sejak 2015 lalu. Proyek penelitian itu bekerja sama dengan International Rice Research Institute, Kyungpook National University, Korea Selatan.

Selain kerja sama penelitian, Universitas Jember juga mengirimkan dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk kuliah di Kyungpook National University. Termasuk Ubaidillah sendiri yang menjalani studi S2 dan S3 di Kyungpook National University.

Baca Juga: Dapat Bantuan Rp500 miliar, Unej Akan Bangun Laboratorium Bioteknologi

3. Juga kembangakan padi antihipertensi yang ditempuh dengan transfusi genetik

Universitas Jember Kenalkan Varietas Padi Punel Khas JepangPengenalan varietas padi baru di Universitas Jember. IDN Times/Istimewa

Tidak hanya padi punel, Unej juga memperkenalkan varietas Golden Rice. Padi tersebut tidak hanya mengandung karbohidrat, tapi juga memiliki kandungan vitamin A yang tinggi, serta antioksidan dan antihipertensi.

"Mengingat pentingnya posisi padi, lantas terpikirkan bagaimana jika padi kita jadikan sebagai pembawa unsur penting bagi tubuh. Sehingga tidak hanya sekadar sumber karbohidrat saja. Kemudian vitamin A dipilih, mengingat Indonesia masih menghadapi kekurangan vitamin A, terutama pada anak balita,” paparnya.

Untuk menciptakan padi Golden Rice, ditempuh metode rekayasa genetika dengan transfusi genetik. Gen vitamin A dari tanaman cabai dimasukkan ke tanaman padi. Sehingga, dalam setiap 1 gram padi Golden Rice mengandung 1,5 mikrogram vitamin A.

“Dengan metode rekayasa genetika, maka tidak hanya kandungan vitamin A saja yang bisa dimasukkan ke dalam padi. Namun juga bahan antioksidan, antihipertensi dan lainnya. Padi untuk kesehatan inilah yang sedang kami kembangkan di PUI Bio Tin,” terangnya.

Baca Juga: Sehari, Pepohonan di Unej Mampu Memproduksi 206 Ton Oksigen

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya