Lewat Aplikasi Cinta Sejarah, Mahasiswa Unair Raih Emas Internasional

Juga dapat penghargaan dari Republic of North Macedon, lho!

Surabaya, IDN Times - Minat terhadap sejarah di kalangan anak muda tampaknya makin luntur. Melihat fenomena ini, lima mahasiswa Universtias Airlangga mencetuskan sebuah aplikasi berjudul Sejarah Bangsaku. Berbekal aplikasi edukasi sejarah ini, tim tersebut berhasil menyabet medali emas dalam World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA 2021).

1. Berawal dari keresahan karena rendahnya minat generasi muda terhadap sejarah

Lewat Aplikasi Cinta Sejarah, Mahasiswa Unair Raih Emas Internasional

Kelima mahasiswa berprestasi ini berasal dari jurusan yang sama yaitu Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Unair). Mereka adalah Nabilah Az-zahro, Rifqi Dirga Syahputra, Jihan Amirotul Farikhah, Adisty Salsabila Candra, serta Afifah Jilan Hasnida.

Dirga menuturkan, ide aplikasi ini berawal dari kesadaran mereka bahwa ketertarikan generasi muda akan sejarah amat minim. Apalagi pelajaran sejarah dalam kurikulum pendidikan di Indonesia umumnya diisi dengan materi dan buku yang cenderung menjenuhkan.

“Dari situasi itu, kami berusaha merumuskan aplikasi yang mampu meningkatkan literasi sejarah anak muda dengan metode online learning yang atraktif. Kami pun menyasar pengguna dari tingkat SD hingga SMA,” ujarnya, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Bernyali Tinggi! Cerita 4 Mahasiswa Unair Jadi Relawan Ruang Isolasi

2. Aplikasi Sejarah Bangsaku memiliki banyak fitur

Lewat Aplikasi Cinta Sejarah, Mahasiswa Unair Raih Emas Internasional

Mereka pun merancang aplikasi Sejarah Bangsaku yang memiliki berbagai fitur menarik. Pertama, terdapat Mode Belajar yang berisikan video animasi sejarah yang mendorong pemahaman pengguna aplikasi dengan metode yang menarik dan menghibur. Kedua, Mode Jelajah yang memuat kuis, tryout, dan games yang mendorong motivasi belajar melalui poin dan sistem level. Ketiga, adalah Mode Kreasi yang memungkinkan pengguna untuk membagikan karya dan ide kreatif mereka melalui foto, video, poster, hingga tulisan tentang sejarah. Terakhir yaitu Mode Literasi yang memuat koleksi buku, jurnal, dan literatur sejarah lain yang dapat menjadi referensi tambahan dalam memahami sejarah.

“Berbagai mode tersebut ditujukan agar pengguna dapat belajar dengan acara yang menyenangkan serta turut berkontribusi secara aktif ikut membuat konten-konten sejarah, khususnya dalam Mode Kreasi,” tuturnya.

3. Dapat medali emas dan penghargaan tingkat internasional

Lewat Aplikasi Cinta Sejarah, Mahasiswa Unair Raih Emas Internasional

Berbekal gagasan tersebut, mereka pun membawa pulang medali emas WYIIA 2021, sebuah kompetisi bagi para penelliti muda tingkat internasional melawan 450 tim lain dari 35 negara. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association yang berkolaborasi dengan Universitas Negeri Yogyakarta serta beberapa institusi internasional lain dari Malaysia, Turki, Rumania, Tunisia, Macedonia, hingga Maroko.

“Tekankan keunikan agar inovasi yang kita buat dapat menjadi sebuah terobosan baru. Yang penting berpikirlah unik dan lakukan yang terbaik agar bisa menjadi yang terbaik pula,”

Tak hanya meraih medali emas kategori pendidikan, kelima mahasiswa yang duduk di semester 3 itu juga meraih penghargaan Macedonia Special Award dari Daily Center Association ‘Doza Srekja’ - Skopje, Republic of North Macedonia.

Baca Juga: Gresik Jadi Pusat Vokasi Unair, Kelas Baru untuk Tiga Prodi Dibuka

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya