Warga Madiun Ini Berhasil Menangkarkan Merak Hijau di Rumahnya Sendiri

Telur dierami indukan ayam

MADIUN, IDN Times - Aktivitas penangkaran merak hijau (Pavo muticus) jarang ditemui dibandingkan jenis burung lain yang tak dilindungi. Dari yang jarang itu, salah satunya dilakukan Surat Wiyoto, warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. 

Sejak 1998, pria berperawakan kurus ini mulai mengembangbiakkan merak hijau. Puluhan ekor burung yang memiliki bulu indah ini berhasil ditetaskan. Proses pengeraman telur dilakukan ala kadarnya, yakni menggunakan indukan ayam. 

Baca Juga: BBKSDA Madiun Lepasliarkan 2 Elang Jawa

1. Penangkaran dimulai sejak 4 butir telur merak ditemukan di hutan

Warga Madiun Ini Berhasil Menangkarkan Merak Hijau di Rumahnya SendiriIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Suatu hari pada tahun 1998, Surat mencari rumput untuk pakan kambing yang dipeliharanya. Aktivitas itu berlangsung di dalam hutan wilayah RPH Sampung, BKPH Caruban, KPH Saradan. Ketika berjalan di antara semak-semak, Surat melihat seekor merak terbang di depannya. 

Suami Tandur ini kaget bukan kepalang. Seketika itu, ia melihat ke tanah yang merupakan titik asal merak mengepakkan sayap dan terbang. Di lokasi itu terdapat empat butir telur merak dengan diameter sekitar lima sentimeter. Surat akhirnya membawa telur itu pulang.

Sesampai di rumah, telur-telur merak itu dimasukkan ke kandang ayam agar ikut dierami. Sepekan berselang, telur itu menetes. Dua di antaranya berjenis kelamin jantan dan dua lainnya betina. Ketika berusia 14 hari, anakan merak itu dipisahkan dari indukan ayam. Hingga pada suatu ketika, dua pasang merak melakukan perkawinan sedarah (inbreeding) dan menghasilkan empat butir telur. 

"Saya mengambilnya dan meletakkan di sarang ayam untuk kembali dierami," ujar Surat, Minggu (28/10).

2. Pengeraman telur merak dengan indukan ayam berlangsung hingga sekarang

Warga Madiun Ini Berhasil Menangkarkan Merak Hijau di Rumahnya SendiriIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Hingga saat ini, cara pengeraman telur merak tetap menggunakan indukan ayam. Sebab, menurut kakek dari dua cucu itu, indukan merak tidak mau mengerami. Pria berusia 64 tahun itu tidak mengetahui secara pasti penyebabnya. 

"Sudah saya coba (agar telur dierami indukan merak) tapi tetap tidak berhasil," ungkap dia.

Kendati demikian, Surat tidak pantang menyerah. Setahun terakhir, beberapa indukan sudah mau mengerami telurnya hingga menetas. Tapi sayang, tiga  indukan itu mati secara bergantian selama sepekan terakhir lantaran terserang penyakit.

3. Hasil penangkaran terjual puluhan juta rupiah

Warga Madiun Ini Berhasil Menangkarkan Merak Hijau di Rumahnya SendiriIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sejak penangkaran dijalankan, beberapa pasang merak hijau telah dijual Surat. Konsumen dari luar kota seperti Jakarta dan Cirebon membelinya dengan harga Rp27 juta per pasang.

Uang yang didapat digunakan untuk pengembangan penangkaran. Sejumlah kandang sederhana, yakni berdinding anyaman bambu, asbes, dan anyaman kawat telah dibuat. Lokasinya di teras rumah dan pekarangan milik Surat. Adapun jumlah merak yang masih dirawat Surat sebanyak 25 ekor. 

Delapan di antaranya adalah betina dewasa, sembilan jantan dewasa, dan delapan masih anakan. Pembelian makan merak yang terdiri dari pelet, bekatul, rayap, beras merah, dan jagung menggunakan uang hasil penjualan burung yang termasuk satwa dilindungi itu. Demikian halnya dengan pembelian vitamin maupun obat-obatan di toko peternakan  jika merak sakit. 

"Saya bisa menjual merak karena sudah terdaftar sebagai penangkar sejak 2010," kata Surat. 

4.Kurangi inbreeding, BBKSDA beri indukan merak

Warga Madiun Ini Berhasil Menangkarkan Merak Hijau di Rumahnya SendiriIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Penangkaran merak yang dilakukan Surat lambat laun terdengar oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur Wilayah 1 Madiun. Pemantauan dan pendataan pun dilakukan. Bahkan, pada tahun 2012 lalu, bantuan berupa sepasang indukan merak diberikan kepada Surat. 

Pengendali ekosistem BBKSDA Jawa Timur Wilayah 1 Madiun, Tri Wahyu Widodo, mengatakan bahwa burung hasil inbreeding rawan terserang penyakit dan gampang mati. Karena itu, indukan merak diberikan kepada Surat untuk memutus perkawinan sedarah pada satwa yang ditangkarkannya.  

"Indukan yang kami berikan di luar dari keturunan yang dikembangbiakkan Pak Surat. Jadi, lebih menjamin ketahanan tubuh dari anakan," ujar Tri. 

5.Surat satu dari sejumlah penangkar merak di Jawa Timur bagian barat

Warga Madiun Ini Berhasil Menangkarkan Merak Hijau di Rumahnya SendiriIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Tri mengatakan Surat merupakan salah satu dari sejumlah penangkar merak di wilayah Jawa Timur bagian barat. Selain dia, aktivitas serupa Juga dilakukan kelompok warga di Trenggalek dan Ponorogo.

"Pak Surat sudah memiliki izin edar. Tapi untuk pengembangan terkendala lokasi, sehingga kami tidak bisa mengupayakan untuk membuat seperti habitat aslinya," Tri menjelaskan.

Adapun lokasi kandang merak milik Surat mepet dengan permukiman dan perbukitan. 
 

Baca Juga: Antisipasi Kecelakaan, PT KAI Madiun Alihkan 2 Perlintasan Sebidang

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya