Unair Ciptakan Smart Farming Hidroponik dengan Kecerdasan Buatan

Tanaman bisa tumbuh lebih cepat dan termonitor lewat HP

Surabaya, IDN Times - Pertanian hidroponik saat ini menjadi salah satu alternatif di tengah terbatasnya lahan tanam. Namun, pertanian hidroponik masih mengalami sejumlah kendala. Untuk mengatasinya, Tim pengabdian masyarakat Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga (FTMM Unair) membuat teknologi smart farming bagi pertanian hidroponik.

1. Teknologi untuk kembangkan pertanian hidroponik

Unair Ciptakan Smart Farming Hidroponik dengan Kecerdasan Buatanunsplash.com/lettucegrow

Dosen program studi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Rizki Putra Prastio, S. Si., M. T, menjelaskan, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para petani hidroponik adalah kontrol nutrisi. Instalasi hidroponik yang masih terbuka mengakibatkan nutrisi yang dihasilkan pertanian tersebut tercampur air hujan sehingga mempengaruhi kualitas.

Rizki pun memikirkan solusinya yaitu dengan membuat instalasi hidoponik yang dilengkapi dengan atap plastik. Untuk mencukupi kebutuhan cahaya tanaman, instalasi ini dilengkapi dengan growlight atau lampu perangsang pertumbuhan. Tujuannya
agar tanaman tetap tumbuh di malam hari sehingga waktu panen bisa lebih cepat.

"Kita menggabungkan teknologi dalam instalasi ini. Sehingga kualitas tanaman hidroponik akan tetap terjaga," ujarnya, Selasa (28/7/2021).

2. Smart farming dilengkapi sumber listrik mandiri dan bisa dimonitor melalui ponsel

Unair Ciptakan Smart Farming Hidroponik dengan Kecerdasan BuatanSmart Farming hidroponik yang diciptakan oleh Unair

Instalasi smart farming ini memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 900 Wp sehingga memiliki sumber listrik mandiri yang tidak terbatas dan terpisah dari listrik PLN. Dengan begitu, proses pertanian dapat meningkat melalui produktivitas hidroponik tersebut.

Selain PLTS, empat instalasi hidroponik pada proyek tersebut juga mengimplementasikan perangkat monitor online melalui internet of things (IoT) yang diberi nama Airlangga Sahabat Petani Hidroponik (Arsenik).

"Perangkat monitoring yang terpasang pada instalasi hidroponik terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga petani dapat memantau kondisi air nutrisi di mana saja melalui ponsel," terang Rizki.

Baca Juga: Mahasiswa Unair Teliti Terapi Musik Binaural Beats untuk Persalinan

3. Prototipe smart farming akan segera dipasang

Unair Ciptakan Smart Farming Hidroponik dengan Kecerdasan Buataninstagram.com/damartutong.hidroponik

Sementara itu, dosen Teknik Elektro Prisma Megantoro, S.T., M.Eng. sebagai rekan Rizki dalam proyek ini menerangkan bahwa sebenarnya program tersebut sudah hampir selesai 100 persen. Sejak bulan Juni 2021, timnya bekerja sama juga dengan 10 mahasiswa yang sebagian adalah anggota komunitas riset Instrument Research Community(IMERCY). Saat ini pihaknya akan segera memasang prototipe di lapangan.

“Kalau teknisnya tinggal memasang saja, tapi kan, masih ada sosialisasi dan edukasi ke
masyarakat tentang operasional dan penggunaan secara maintenancenya (pemeliharaan, Red). Karena memang PLTS maupun perangkat monitoringnya akan dikelola sendiri oleh
masyarakat, terutama komunitas hidroponik itu,” jelas Prisma.

Baca Juga: Mahasiswa ITS Ciptakan E-Trash, Platform Jual Beli Sampah Online

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya