Unair Ciptakan Kit Deteksi COVID-19, Hasil Disebut Akurat dalam 1 Jam

Alat juga bisa dibawa ke mana-mana

Surabaya, IDN Times - Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati Universitas Airlangga (Unair) saat ini tengah mengembangkan kit deteksi COVID-19 portable. Alat ini nantinya bisa dibawa kemana-mana seperti alat rapid test namun disebut memiliki keakuratan seperti tes swab PCR yang selama ini digunakan di Indonesia.

1. Kit deteksi portable tetap gunakan sampel swab

Unair Ciptakan Kit Deteksi COVID-19, Hasil Disebut Akurat dalam 1 Jamnews.unair.ac.id

Salah seorang peneliti anggota Tim Riset COVID-19 Unair, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih M.Si menyebutkan, pihaknya sudah selesai membuat desain genetik yang akan digunakan dalam kit deteksi tersebut. Kit ini menggunakan reagen COVID-19 yang nantinya akan bereaksi dengan sampel swab dari pasien.

"Iya swab. Jadi kita tidak menggunakan tes antibodi dari sampel darah. Tapi langsung ke sampel tes swab sama seperti yang digunakan untuk tes swab PCR," ujar Nyoman saat dihubungi IDN Times, Sabtu (4/4).

Baca Juga: Unair Sebut Temukan Obat COVID-19 yang Lebih Kuat dari Chloroquine

2. Hasil diketahui dalam satu jam

Unair Ciptakan Kit Deteksi COVID-19, Hasil Disebut Akurat dalam 1 JamIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Nantinya, sampel tes swab dari pasien hanya perlu ditempelkan ke kertas matriks dan dipaparkan dengan kit deteksi. Dalam maksimal satu jam, maka hasil pemeriksaan sudah bisa dilihat. Jika sampel berubah warna tertentu atau berpendar ketika dikenai sinar UV, maka dipastikan bahwa sampel tersebut positif terinfeksi virus corona.

"Hasil tes swab diambil lalu dipaparkan dengan kitnya maka terjadi hibidrisasi kemudian menimbulkan reaksi warna karena sensornya diberi penanda marker istilahnya. Bisa berfluoresens dengan UV kalau berpendar positif, kalau gak ya negatif," jelasnya.

3. Dibuat dengan teknologi biosensor

Unair Ciptakan Kit Deteksi COVID-19, Hasil Disebut Akurat dalam 1 Jaminstagram.com/idntimes

Nyoman menjelaskan, kit ini dikembangkan dengan teknologi biosensor RNA. Seperti yang diketahui, virus corona merupakan jenis virus RNA. Untuk membuat kit tersebut para peneliti Unair menggunakan genom sequence virus COVID-19. Meski sebenarnya belum ada whole genom atau versi lengkap untuk virus corona yang menginfeksi warga Indonesia.

"Dari data itu kita buat. Kalau untuk membuat ini gak harus whole genom. Yang penting daerah yang memang daerah yang akan kita jadikan target untuk kit," tuturnya.

Alat ini pun cukup ringkas untuk bisa dibawa kemana-mana. Oleh karena itu tim Unair menamainya dengan kit deteksi COVID-19 portable. Harapannya, alat tersebut dapat memangkas waktu tunggu dari masyarakat yang selama ini sampel swabnya harus dikirim ke kota-kota besar terlebih dahulu.

"Sehingga harapannya bisa dibawa kemana-mana bahkan ke daerah-daerah. Karena tidak akan tergantung dengan alat tes PCR," ungkapnya.

4. Pengadaan bahan untuk kit deteksi dibantu pemerintah pusat

Unair Ciptakan Kit Deteksi COVID-19, Hasil Disebut Akurat dalam 1 JamIlustrasi virus corona/artwork by. IDN Times

Hanya saja, kit deteksi ini masih terkendala pembelanjaan bahan baku pembuatan. Nyoman mengatakan pihaknya sudah memesan beberapa bahan seperti kertas matriks dan bahan pereaksi lainnya. Namun dibutuhkan waktu hingga 2 bulan agar barang tersebut sampai di tangan mereka. Padahal, masih ada proses pembuatan lanjutan yang harus dilakukan.

"Tapi kami kan sudah masuk konsorsium nasional. Kemarin dibantu saat rapat dengan Menkomarves, Pak Luhut untuk barangnya bisa lebih cepat daripada pesen pribadi," pungkasnya.

Baca Juga: Unair dan ITS Kerja Sama Bikin Robot untuk Layani Pasien COVID-19

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya