Blitar, IDN Times - Putri Presiden RI pertama Soekarno, Kartika Sari Dewi Soekarno berziarah ke makam ayahnya di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (14/9/2025). Ditemani putranya, Frederik Kiran Soekarno Seegers, Kartika tampak khusyuk berdoa di makam sang Pahlawan Proklamator tersebut. Kartika yang kini tinggal di London merupakan putri Soekaro dengan istri keenamnya, Ratna Sari Dewi.
Dalam ziarah ini, Kartika tampil cantik dengan balutan busana berwarna pink, senada dengan putranya yang menggunakan kemeja pink. Keduanya langsung menuju pusara Makam Bung Karno untuk berziarah dan tabur bunga. Usai berdoa bersama, Kartika dan anaknya memilih untuk berkontemplasi di depan makam ayahnya sekitar 15 menit.
"Saya senang sekali karena bisa datang ke Blitar, dengan anak saya. Saya selalu merasa senang, bertemu dengan bapak saya. Saya datang dari London untuk ke sini," ujarnya usai berziarah.
Kartika mengaku kunjungannya ke makam sang ayah di Blitar selalu memiliki rasa emosional. Kartika pertama kali berziarah usia 3 tahun. Kini, Ia selalu mengusahakan datang berziarah dengan sang anak.
"Saya ke sini sejak usia 3 tahun, selalu ada rasa emosional yang tinggi. Saya berdoa memohon ampunan dari Bapak, dukungan untuk anak saya dan saya. Jika saya punya kesalahan di masa lalu, saya juga meminta dukungan untuk kehidupan saya," terangnya.
Kartika menyebut ayahnya merupakan salah satu pejuang penting dalam kemerdekaan. Sama halnya dengan Sultan Syahir dan Bung Hatta. Menurutnya, mereka merupakan pejuang kemerdekaan pertama setelah Perang Dunia ke-II
"Indonesia adalah negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaan setelah Perang Dunia II. Dan itu menginspirasi banyak negara di Asia untuk merdeka. Saya sangat bangga dengan warisan beliau," katanya.
Saat disinggung mengenai kondisi Indonesia saat ini, Kartika mengaku turut sedih dengan keadaan yang terjadi. Namun, Ia menyebut tetap bangga dengan Indonesia karena telah bergabung dengan BRICS dan asosiasi lainnya di Asean. Selain itu, perkembangan industri dan teknologi juga semakin pesat di Indonesia.
"Saya berharap akan ada lebih banyak inklusi sosial untuk pendidikan dan kesehatan, bagi seluruh rakyat Indonesia. Saya berdoa untuk perdamaian, dan saya berharap kita memiliki politisi yang dapat mengabdi kepada negara, untuk sosial yang lebih baik. Khususnya bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya.