Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

"Yok Kita Gas", BRI Ajak Anak Muda Surabaya Lebih Peduli Sampah

Kegiatan Yok Kita Gas di Surabaya. Dokumentasi BRI

Surabaya, IDN Times- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menggelar event Corporate Social Responsibility (CSR), BRI Peduli, yaitu “Yok Kita Gas”. Acara tersebut berfokus pada edukasi dan aksi nyata pengelolaan sampah berbasis komunitas. Salah satu kegiatan terbaru dilaksanakan di Istana Maggot BSF, Kebonsari, Surabaya, sebagai bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh setiap 21 Februari. Tak hanya seremonial, kegiatan ini benar-benar menyentuh akar persoalan lingkungan di tingkat rumah tangga dan komunitas.

Acara di Surabaya ini melibatkan 100 warga Kelurahan Kebonsari dan 50 pelajar dari SMPN 36 Surabaya. Mereka tidak hanya mendengar paparan, tetapi juga langsung turun tangan dalam berbagai aktivitas, seperti sosialisasi pemilahan sampah, workshop budidaya maggot jenis Black Soldier Fly (BSF), hingga praktik membuat eco-enzyme dari limbah dapur.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa program “BRI Peduli Yok Kita Gas” secara nyata telah memberikan dampak bagi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia baik dari sisi sosial, ekonomi dan lingkungan. “Hal ini sejalan dengan komitmen BRI mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang tersirat pada Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, dan Pilar Pembangunan Lingkungan,” ujarnya, Sabtu (22/2/2025).

Kegiatan ini bertujuan membangun kebiasaan memilah sampah sejak dari rumah, serta memberikan keterampilan baru yang bisa membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Salah satu yang menarik perhatian adalah penggunaan maggot BSF untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk. Ini bukan cuma solusi ramah lingkungan, tapi juga bisa menghasilkan cuan.

Tak berhenti di situ, peserta juga dikenalkan dengan konsep Bank Sampah. Program ini membuka ruang baru bagi masyarakat untuk “menabung” dalam bentuk sampah yang bernilai ekonomis—sebuah konsep yang menggabungkan kesadaran lingkungan dan pemberdayaan ekonomi.

BRI Peduli juga menyerahkan bantuan tempat sampah pilah kepada kelurahan dan sekolah setempat. Harapannya, kesadaran memilah sampah bisa tumbuh sejak dini. Hasilnya, terkumpul 73 karung sampah, termasuk 20 kg sampah organik dan 99,4 kg sampah anorganik. Dari aktivitas ini, diperkirakan berhasil mengurangi emisi karbon hingga 112,1 kg CO2e dan gas metana sebanyak 98,6 kg CH4e.

Catur mengatakan bahwa “Yok Kita Gas” bukan sekadar kegiatan lingkungan biasa, tetapi sudah memberikan dampak sosial, ekonomi, dan ekologis di banyak daerah di Indonesia. Program ini juga sejalan dengan tiga pilar utama dalam Sustainable Development Goals (SDGs). “Dengan program ini, masyarakat—terutama yang tinggal di wilayah padat seperti kota besar—jadi lebih sadar akan pentingnya mengelola sampah. Mereka juga dapat keterampilan baru yang bisa langsung diterapkan di rumah,” ujarnya.

Menurut dia, program BRI Peduli Yok Kita Gas sendiri sudah bergulir sejak tahun 2021, dan kini telah menjangkau 41 lokasi di seluruh Indonesia. Rinciannya, 5 pasar tradisional dan 36 lokasi permukiman padat penduduk baik di desa maupun kota.

Catur menegaskan, ke depan program ini akan terus diperluas ke berbagai kota lain dan dilakukan kolaborasi dengan Bank Sampah yang telah aktif di masyarakat. Tak hanya itu, BRI juga melibatkan konsultan untuk mendampingi masyarakat dalam aspek infrastruktur dan penguatan SDM. “Gerakan ini sejalan dengan upaya menciptakan energi bersih, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan mengurangi dampak perubahan iklim. Harapannya, bisa jadi model pengelolaan lingkungan berbasis komunitas yang bisa direplikasi di mana saja,” tutup Catur.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us