Mita saat berada di Australia. (IDN Times/istimewa)
Bayu menceritakan jika sejak kuliah di Fakultas Ilmu Budaya UB, Mita sudah mendambakan pekerjaan di luar negeri. Ia bahkan sampai les bahasa asing untuk mempermudah diterima perusahaan asing setelah lulus dari kampus.
"Bahkan pas masih kuliah sempat ingin ikut pertukaran kuliah ke Jepang, tapi terkendala biaya. Sempat les bahasa Korea, karena ingin kerja di sana. Tapi baru tahun kemarin kesampaian berangkat ke Australia," tuturnya.
Setelah lulus kuliah pada 2017, asa Mita tak pernah padam. Ia akhirnya diterima dalam program SDUWHV Australia. Program dari pemerintah Australia yang memfasilitasi warga asing untuk bekerja sekaligus berlibur di Australia. Ia akhirnya berangkat ke Australia pada September 2022 untuk bekerja di sebuah perkebunan di Australia.
Mita sejak saat itu belum sempat pulang ke Indonesia. Minggu lalu ia juga menyampaikan kabar di grup WhatsApp keluarga kalau ia akan mudik pada September 2023, atau tepat setahun setelah keberangkatannya. Mita juga menyampaikan kalau ia telah resign dari pekerja di perkebunan, dan mendapatkan pekerjaan baru di Sidney.
"Kemudian kemarin itu habis resign dari pekerjaan di perkebunan itu, mau pindah ke Sidney. Pas perjalanan mau pindah rumah ke Sidney itu terjadi kecelakaan," pungkasnya.