ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)
Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, sebelum dilaporkan meninggal dunia Subri kali pertama merasakan keluhan demam dan nafsu makan menurun pada 11 November 2020. Kala itu dia pulang dari perjalanan dinas Bandung. Pada 14 November mulai mengalami batuk, dan demam pada 15 November.
Selanjutnya Subri memeriksakan diri ke RSUD dr Mohamad Saleh. Tanggal 18 November hasil toraks klir, normal. Pada 20 November, wawali mengeluhkan demam yang tak kunjung turun. Tindakan pemeriksaan pun dilakukan dengan swab antigen yang hasilnya positif COVID-19. Saat foto toraks ulang hasilnya pneumonia bilateral kemudian dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh.
Dua hari kemudian, pada 22 November, Wawali Subri mengeluh sesak napas setelah makan siang. Lantaran kondisinya memburuk, dia pun dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Setelah dirawat dua pekan lebih, dia meninggal dunia pada 9 Desember 2020.