Setelah Dolly resmi ditutup pada Juni 2014 lalu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ditantang untuk melakukan hal yang sama terhadap Gang Pattaya.
Ada dua momentum yang “mengganggu” ekosistem LGBT di Surabaya, yaitu penutupan Gang Dolly dan aksi tolak LGBT oleh Front Pembela Islam (FPI). Sejak komplek rumah bordil itu ditutup, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) semakin giat melakukan razia. Tidak ada barang sehari pun razia tidak dilakukan. Bahkan, sehari bisa menyisir lokasi yang sama hingga dua kali.
IDN Times mengamati kehidupan malam di Makam Kembang Kuning. Komplek kuburan Cina ini dikenal sebagai prostitusi ilegal yang selalu menyediakan pemuas nafsu seks dengan harga murah, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp150 ribu. Semuanya memanfaatkan bebatuan makam yang menjulang tinggi.
Tepat malam sabtu, sekitar pukul 10.00 WIB, belum tampak gambaran yang terbilang epik. Semakin malam, tepatnya pukul 02.00 WIB, suasana semakin ramai. Wangi parfum menandakan kehadiran mereka. Tidak lupa pakaian nyentrik dan bedak yang memenuhi wajah. Tentu Satpol PP sudah melakukan razia yang kedua. Para “penghuni” makam seolah tahu kapan mereka harus keluar.
Rose, salah seorang waria, menceritakan bagaimana penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu berdampak terhadap pendapatannya sehari-hari. “Sebelum Dolly ditutup, aku bisa dapet sampe Rp2 juta per malam. Sekarang, karena ada razia sehari dua kali, aku mangkalnya setelah razia kedua, sekitar jam tiga. Akhirnya cuma dapat Rp400 ribu,” ungkap dia.
Kemudian, pada Oktober 2018 lalu, FPI Surabaya menyerukan enam tuntutan terkait LGBT di Surabaya. Mereka risau karena Gang Pattaya seakan menjadi lokalisasi terselubung pasca ditutupnya Dolly. Beberapa kali mereka juga sempat melakukan razia sepihak.
"Ya sejak demo di depan Grahadi itu hampir setiap hari ada razia dari Satpol PP. Karena tuntutan masyarakat sih kelihatannya,” terang sekretaris GAYa Nusantara, Muhammad Rizky kepada IDN Times. “Dulu Pattaya itu rame, tapi sekarang gak ada lagi karena takut.”
IDN Times kemudian mendatangi Gang Pattaya yang berlokasi di dekat Plaza Surabaya pada malam Sabtu. Lokasinya tepat di tengah kota, sangat mudah untuk dijangkau. Ketika jarum jam menunjukkan 11.00 WIB, tidak terlihat ada aktivitas yang mencurigakan. Selang tiga jam kemudian, IDN Times mendapati lokasi tersebut dengan kehampaan yang sama. Pemandangan serupa juga IDN Times dapati di Taman Bungkul.