Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Riyanto
Warga Ngawi rela berdesakan di alun alun demi sembako mural. IDN Times/Riyanto.

Intinya sih...

  • Selisih harga menggiurkan, warga rela berdesakanPerbedaan harga yang jauh lebih rendah membuat warga tak ingin melewatkan kesempatan.

  • Pedagang warung ikut menjerit Tingginya harga bahan pokok membuat keuntungan semakin tipis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ngawi, IDN Times – Ratusan warga Ngawi tumpah ruah di Alun-alun Kabupaten Ngawi, Kamis (11/12/2025) pagi. Mereka rela berdesakan, mengantre bahkan sampai terjepit hanya demi mendapatkan sembako murah di gelaran pasar murah menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Antusiasme warga memuncak saat lapak minyak goreng dan gula mulai dibuka. Mayoritas pembeli adalah ibu-ibu yang tak ragu saling dorong demi membawa pulang kebutuhan pokok dengan harga miring.

“Sampai terjepit, Mas. Tapi ya tetap beli gula, soalnya lebih murah dari pasar,” ujar Ratna Windyasari, salah satu warga.

1. Selisih harga menggiurkan, warga rela berdesakan

Warga Ngawi rela berdesakan di alun alun demi sembako mural. IDN Times/Riyanto.

Perbedaan harga yang jauh lebih rendah membuat warga tak ingin melewatkan kesempatan.

Minyak goreng Minyakita: Rp16.000/kg (pasar: Rp18.500)

Gula pasir: Rp15.000/kg (pasar: Rp16.500)

Cabai rawit: Rp81.000/kg (pasar: Rp105.000)

Cabai merah keriting: Rp60.000/kg (pasar: Rp80.000)

“Ya berebut, Mas. Alhamdulillah dapat gula lebih murah, tapi ya terjepit-jepit,” kata Wahyu, warga lain sambil tertawa lemas.

Lonjakan harga beberapa komoditas, terutama cabai, memang membuat banyak keluarga mengencangkan pengeluaran. Tak heran, pasar murah langsung diserbu.

2. Pedagang warung ikut menjerit

Warga Ngawi rela berdesakan di alun alun demi sembako mural. IDN Times/Riyanto.

Tak hanya warga, pemilik warung makan pun merasakan dampaknya. Tingginya harga bahan pokok membuat keuntungan semakin tipis.

"Semua mahal, Mas. Warung sepi. Terpaksa ngurangi porsi biar tetap dapat untung. Sayuran naik semua,” keluh Puji Lestari, pemilik warung makan.

3. Tak hanya cabai, komoditas lain juga lebih murah

Warga Ngawi rela berdesakan di alun alun demi sembako mural. IDN Times/Riyanto.

Selain komoditas yang jadi rebutan, beberapa kebutuhan pokok lain juga dijual lebih terjangkau:

Bawang merah: Rp50.000/kg (pasar: Rp60.000)

Daging ayam: Rp34.000/kg (pasar: Rp40.000)

Beras medium 5 kg: Rp62.500 (pasar: Rp70.000)

Dengan selisih harga hingga Rp20 ribu, pasar murah menjadi andalan warga untuk menekan pengeluaran menyambut akhir tahun.

Namun tingginya antusiasme warga juga menjadi catatan tersendiri, pemerintah daerah diharapkan memperluas titik pasar murah agar antrean tak selalu berujung desak-desakan.

Editorial Team