Lumajang, IDN Times - Masyarakat di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro meminta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa agar membuat sodetan untuk jalur lahar dingin agar tidak meluap ke pemukiman mereka. Hal ini mereka sampaikan usai erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025) merusak ratusan rumah di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.
Khofifah menanggapi permintaan ini dengan menjanjikan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Menurutnya, membuat sodetan lahar dingin membutuhkan koordinasi lebih lanjut dengan lintas kementerian. "Di Supiturang tadi ada masyarakat yang minta dibukakan sudetan, jadi kita sudah koordinasi dengan PU pusat, kemudian BNPB sama-sama kita mengintegrasikan upaya dalam penyelamatan masyarakat," terangnya pada Kamis (20/11/2025).
Khofifah membenarkan dengan membangun sodetan lahar dingin akan membuat aliran lahar dingin tidak menyebar ke pemukiman warga. "Sudetan ini bisa mengurangi resiko saat lahar dingin atau awan panas bagi masyarakat di sekitarnya. Pokoknya kita lakukan antisipasi dan mitigasi yang seiring dengan masyarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui, Gunung Semeru di Lumajang kembali mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) pada Rabu, (19/11/2025). Erupsi ini membuat beberapa desa di dua kecamatan, yaitu Pronojiwo dan Candipuro terdampak awan panas dan lahar dingin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan jika sebanyak 807 orang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025). Detailnya ada 308 laki-laki, 348 perempuan, 53 balita, 29 lansia, 2 ibu hamil, 66 anak-anak, dan 1 orang sakit.
