Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)
Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)

Batu, IDN Times - Puluhan sapi milik warga di Kota Batu mengalami kematian mendadak. Padahal tidak ada tanda-tanda penyakit sebelum sapi-sapi tersebut tiba-tiba tidak sadarkan diri kemudian menghembuskan nafas terakhirnya. Tentu kondisi ini membuat warga panik, pasalnya sapi-sapi ini sumber mata pencarian warga yang berprofesi sebagai peternak.

1. Warga mengatakan jika sapinya tiba-tiba sekarat saat malam hari

Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)

Indra Kurniawan, peternak asal Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu menceritakan jika sapinya tiba-tiba mati pada Minggu (18/8/2024) malam. Ia terkejut melihat sapinya terkapar pada Senin pagi, ia bingung karena sebelumnya sapinya dalam kondisi baik-baik saja, ia bahkan memberikan vitamin dan antibiotik.

"Sapi saya kondisinya gemuk, tapi tiba-tiba sudah nggeblak (terjatuh) gak sadar dan mati. Padahal sebelumnya tidak ada tanda apa-apa, hari Minggu malam itu sempat saya lihat selama 30 menit," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (21/8/2024).

Indra mengatakan jika kandang sapinya berada di dalam rumah, jadi ia akan tahu jika ada orang yang masuk karena seluruh pintu sudah terkunci. Kalaupun sakit, biasanya akan ada gejala awal seperti tidak mau makan. Ia juga membeberkan jika bukan hanya sapinya yang tiba-tiba mati, Sapi milik tetangganya juga banyak yang mendadak mati.

2. Kepala Desa Beji mengatakan di desanya ada 21 sapi yang mendadak mati

Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)

Kepala Desa Beji, Deny Cahyono mengatakan jika sapinya juga tiba-tiba mari mendadak. Ia membeberkan jika di Desa Beji sudah ada 21 sapi yang mati mendadak dan penyebabnya masih tidak diketahui.

Ia menjelaskan jika kejadian ini awalnya terjadi sejak Februari 2024, tapi di bulan Agustus makin banyak kejadian sapi mati mendadak. Satu peternak di Desa Beji rata-rata kehilangan 2 sapi yang mati mendadak.

"Bahkan ada juga yang peternak yang 5 ekor sapi mati. Rasio kematian meningkat sejak akhir Juli ini beruntut sampai sekarang, dan pindah-pindah lokasi tapi tidak jauh," ucapnya.

3. Masyarakat bingung mau melaporkan kejadian ini ke siapa

Sapi-sapi di Kota Batu mati mendadak. (IDN Times/istimewa)

Deny mengatakan jika masyarakat pasrah dengan kejadian ini, pasalnya mereka bingung mau melaporkan kejadian ini kepada siapa. Meskipun pasrah, masyarakat juga resah karena kematian sapi terus meningkat, mereka takut terjadi semacam ulah orang tak bertanggung jawab.

"Kita mau lapor sebagai orang awam artinya masyarakat mau melaporkan ke sapa kalau gak ada bukti. Tapi kita sekarang mulai pasang CCTV, bahkan ada warga yang berjaga di kandang saat malam hari," pungkasnya.

Editorial Team