Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251017-WA0108.jpg
Semburan air bergelembung dengan bau gas yang muncul di Kali Gununganyar Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Intinya sih...

  • Semburan air bergelembung dengan bau gas muncul di Kali Gununganyar, Surabaya

  • Warga khawatir akan bahaya semburan seperti yang terjadi di Lapindo

  • Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semburan tersebut aman dan tidak membahayakan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Titis (43) mengaduk kopi di warungnya sambil celingukan melihat semburan air berbau gas yang muncul di Kali Gununganyar, Jalan Rungkut Madya, Kecamatan Rungkut Surabaya, Jumat (17/10/2025) siang. Semburan itu muncul sejak Kamis (16/10/2025) siang.

Aroma gas menyeruak menusuk hidung siapa saja yang melintas di jalan tersebut. Bau itu justru mengundang banyak orang untuk berhenti karena penasaran.

Titis tak berhenti melayani pembeli yang silih berganti datang di warungnya. Tapi wajahnya terlihat begitu cemas.

Perasaan was-was itu ternyata memang dirasakan oleh Titis. Ia khawatir, semburan air bergelembung dengan bau gas itu akan membahayakannya seperti yang terjadi di Lapindo.

"Saya takut saja, khawatir seperti Lapindo," ujar Titis sembari menuang es coklat saset untuk pembeli.

Rasa cemas itu tak membuat Titis hengkang dari tempatnya berdagang. Ia pun meyakinkan dirinya bahwa semburan itu aman, ini setelah sejumlah pihak datang untuk mengecek semburan tersebut. "Iya masih bertahan, Insyaallah aman," ungkap pedagang minuman ini.

Titis lantas bercerita awal mula semburan itu muncul. Semburan itu pertama kali diketahui oleh sang suaminya pada Kamis (16/10/2025) sekitar pukul 14.00. Bau gas turut mencul di lokasi tersebut.

Merasa khawatir, suami Titis bergegas melapor ke petugas keamanan gudang dekat sungai. Laporan kemudian diteruskan Satpol PP. "Satpol PP datang. Ya dari situ terus pada datang warga pada datang, Pak RT datang, semua datang. Saya di sini aja saya enggak berani lihat," ungkap dia.

Semburan itu tersebut keluar tak berhenti-berhenti. Sampai Titis mengemasi barangnya, menutup warung lalu pulang, semburan tak kunjung berhenti. "Sampai saya pulang jam set 5 sore, semburannya tak berhenti-berhenti," ungkap dia.

Pagi hari, setelah Titis datang ke warungnya baru ia tahu semalam ada petugas dari PGN datang untuk melakukan pengecekan. Sejumlah galian terlihat ada di beberapa titik dekat warungnya dan semburan air. "Terus enggak tahunya kok tiba-tiba paginya itu ada galian ini, galian itu, terus banyak ini Pak Armuji juga datang, semuanya datang. Polisi, Satpol PP," pungkas dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya memastikan semburan air bergelembung dengan bau gas di Kali Gununganyar, Jalan Rungkut Madya, Kecamatan Rungkut aman. Walau belum diketahui apa penyebab semburan tersebut.

Kepala BPBD Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, semburan tersebut muncul sekitar pukul 13.40 WIB. Warga kemudian melaporkan hal ini ke command center 112 untuk ditindaklanjuti. "Kita hadir kurang lebih sekitar pukul 2," ujarnya ditemui di lokasi, Jumat (17/10/2025).

Pihaknya kemudian memanggil Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk untuk mengecek semburan tersebut. Mana kala semburan itu berasal dari pipa milik mereka.

"Kita ajak teman-teman dari perusahaan gas negara atau PGN, karena di wilayah Rungkut ini termasuk juga wilayah yang dilalui oleh saluran PGN atau perusahaan gas negara," ungkapnya.

Hasil pemeriksaan PDAM, PDAM memastikan semburan itu bukan berasal dari pipa miliknya, sebab tak ada pipa PDAM yang melintas di lokasi tersebut. Sementara itu hasil pemeriksaan PT PGN, mereka juga memastikan semburan bukan berasal dari pipa gas milik PGN.

"Nah, setelah dipetakan termasuk juga melihat ada aliran listrik atau tidak di sekitar semburan. itu ternyata tidak ada (pipa PGN)," jelasnya.

PGN dan BPBD kemudian melakukan penggalian di sekitar lokasi semburan. PGN sempat jalur gas miliknya di sekitar lokasi, hasilnya, semburan tersebut sempat terhenti. Tetapi kemudian muncul lagi.

"Sekitar pukul 23.00 Bapak Wali Kota langsung datang ke sini, langsung meninjau semburan tersebut," jelasnya.

Atas hal ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur (ESDM Jatim). Mereka menyebut, lokasi di sekitar semburan aman.

"Teman-teman ITS dan tadi juga dari ESDM provinsi juga sudah hadir melakukan pengecekan terkait dengan semburan ini apakah menimbulkan gas atau membahayakan atau tidak. Nah, dari hasil pengecekan itu untuk sementara ini dinyatakan aman. Jadi aman terkait dengan gas dan lain sebagainya," ungkap dia.

Selain itu, hasil pengecekan ITS, semburan tersebut juga tidak mengeluarkan lumpur maupun air. Semburan itu hanya mengeluarkan gas. Sehingga tidak membahayakan.

"Ternyata kalau dari semburan ini sudah diukur oleh teman-teman PGN ternyata tidak mengeluarkan lumpur juga tidak mengeluarkan air dan sebagainya. Ini hanya mengeluarkan semacam kayak udara, semacam gas. Itu juga sudah diukur oleh teman-teman untuk gas itu dinyatakan dalam taraf aman," terang dia.

Walau begitu, pihaknya masih belum bisa memastikan apa penyebab semburan berbau gas ini. ITS masih meneliti semburan tersebut.

"Sampai dengan sekarang masih dilakukan penelitian.Bau gas metana tapi ukuran untuk gas itu sendiri masih dinyatakan aman oleh teman-teman dari PGN, ESDM, maupun ITS," ucapnya.

Selanjutnya pihaknya akan menunggu hasil penelitian ITS. Kemudian, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) nantinya akan turun untuk melihat kondisi semburan di bawah air.

"Jadi kita akan menunggu teman-teman dari ITS dan juga teman-teman PGN dan yang lain. Kita coba cek lagi seperti apa, kita pastikan. Setelah itu nanti kita bersama teman-teman PU Bina marga coba untuk turun dan kita coba melihat ke dalamnya," pungkas dia.

Editorial Team