Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga Pulau Bawean masih tinggal di tenda pengungsian yang didirikan BNPB, mereka belum berani pulang ke rumah karena masih merasakan gempa berkala. (Dok. BNPB).

Gresik, IDN Times - Warga Bawean masih belum berani kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka mengaku bahwa merasakan getaran dari tanah yang diduga kuat gempa. Terlebih data BPBD Jatim pukul 06.00 WIB, Senin (25/3/2024) gempa terekam sebanyak 256 kali.

"Saat ini kalau siang hari para warga pulang ke rumahnya masing-masing tetapi tidak berdiam diri di dalam rumah karena gempa susulan masih kerasa sedikit getarannya. Tetapi kalau malam masih mengungsi ke pengungsian," ujar warga Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik, Dini Sabrina kepada IDN Times.

Para warga, lanjut Dini, tak sepenuhnya mengungsi di tempat pengungsian yang tersedia. Mereka yang rumahnya rusak akibat gempa, ada yang memilih untuk tinggal sementara di rumah kerabatnya.

"Warga yang rumahnya sudah tidak bisa ditempati lagi mengungsi ke rumah kerabatnya yang tempatnya di perkirakan tidak terlalu terkena gempa," kata dia.

Editorial Team

Tonton lebih seru di