Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250730-WA0070.jpg
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Intinya sih...

  • Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak membutuhkan 5-6 hari untuk memulihkan pasokan BBM di Kabupaten Jember.

  • Kelangkaan BBM terjadi karena distribusi terhambat akibat penutupan jalur Gumiter dan kepadatan di pantura menuju Ketapang, Banyuwangi.

  • Pertamina telah mengembalikan pasokan BBM di angka 350-500 kL/hari namun belum bisa memulihkan stok BBM di Jember. Pasokan akan ditambah selama 5-6 hari kedepan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak menyebut, pihaknya membutuhkan lima sampai enam hari untuk memulihkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember. Hal ini setelah adanya kelangkaan BBM yang terjadi beberapa hari.

Emil mengatakan, BBM yang didistribusikan Pertamina ke Kabupaten Jember adalah 500 kL/hari. Namun, karena jalur Gumiter ditutup dan adanya kepadatan di pantura menuju Ketapang, Banyuwangi, maka distribusi BBM terhambat, paskokan BBM ke Jember pun menurun drastis.

"Jadi, biasanya rata-rata harian itu (pasokan) berkisar 500 kL/hari. Kemudian pasca penutupan ini sempat drop menjadi 150 kL/hari, drop lagi menjadi sekitar 60 kL/hari," ujarnya, Rabu (30/7/2025).

Setelah pasokan tersebut drop, Pertamina telah mengembalikan paskokan di angka 350-500 kL/hari. Akan tetapi, pasokan yang sudah kembali normal tersebut belum bisa memulihkan stok BBM di Jember. Karena BBM tersebut digunakan untuk menambal pasokan yang sempat minus pada hari sebelumnya.

"Masalahnya meskipun sudah kembali 500 kL/hari tapi kan pada saat dia minus ini ya, yang biasanya 500 kL/hari jadi 150 kL/hari artinya defisit 350 kL/hari. Lalu hari berikutnya 60 kL/hari defisit lagi sekitar 440 kL/hari. Nah, defisit ini harus di-recover. Nah, inilah yang artinya enggak cukup hanya dengan mensuplai seperti biasanya tapi harus di-up lagi," katanya.

Pasokan BBM akan ditambah dari jumlah biasanya. Sehingga, dengan pertambahan itu, dibutuhkan waktu sekitar 5 sampai 6 hari kedepan untuk memulihkan pasokan BBM di Jember.

"Untuk menutup defisit. Kita ambil asumsi kalau dia bisa nambah paling gak setiap hari 20 persen dari 500, artinya kan 100. Maka total kebutuhan untuk menambal sekitar 5 hari, 6 hari," kata dia.

Emil pun mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying dengan membeli BBM dengan jumlah yang cukup banyak. Sebab, stok BBM di Jember tersedia tetapi hanya terhambat karena distribusi.

"Masyarakat saya harap isilah bensin sesuai dengan kebutuhannya gitu ya. Jangan kemudian ada kekhawatiran karena barangnya ada kok. Tinggal waktu pengirimannya aja ini yang kita coba genjot," jelasnya.

Saat ini, pihaknya juga terus berupaya mempercepat distribusi dengan kelancaran infrastruktur. Salah satunya percepatan pembukaan dua lajur Jembatan Kelakah di ruas Probolinggo-Lumajang pada pertengahan Agustus nanti.“Saya kemarin ngecek Jembatan Kelakah di Jalan Probolinggo-Lumajang. Insyaallah 20 Agustus mudah-mudahan tidak lagi buka tutup satu lajur tapi bisa dioperasikan dua lajur," tuturnya.

Tak hanya, demi kelancaran arus lalu lintas di Jember akibat kelangkaan BBM, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan kepolisian. Sehingga, kepadatan lalu lintas bisa terurai.

“Pak Kapolres Jember juga sudah kami telepon. Beliau sudah mengawal betul angka-angka ini tadi supaya bisa betul-betul diterapkan di lapangan,” pungkas Emil.

Editorial Team