Surabaya, IDN Times - Wacana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan sertifikat vaksinasi digital bagi yang telah disuntik vaksin COVID-19 mendapat kritik pedas. Krtitik itu datang dari Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair), Prof Chairul Anwar Nidom. Sertifikat itu dikhawatirkan akan dijadikan alat untuk bepergian tanpa harus melakukan tes swab atau rapid test.
"Tidak benar juga pernyataan Menkes nanti yang sudah divajsin diberi sertifikat. Orang yang punya sertifikat vaksinasi boleh bepergian ke mana-mana tanpa tes PCR," ujarnya, Kamis (21/1/2021).