Saat ini, lanjut Menteri Sosial kabinet Indonesia Kerja ini, beberapa layanan publik saja yang baru memiliki thermal gun. Di antaranya pelabuhan, stasiun dan terminal. Bahkan di bandara alat tersebut belum ada. Yang terpasang hanyalah body thermal scanner.
"Kita koordinasikan di pemberangkatan di airport (ada thermal gun). Dulu di kedatangan, saat ini keberangkatan juga harus dipastikan terdeteksi," katanya.
Thermal gun diakui oleh pemprov jumlahnya masih minim. Maka Khofifah sudah mengambil langkah memesan kembali alat tersebut.
"Thermal gun harus dipesan kembali. 25 Maret akan datang (alat tambahan). Jumlah memungkinkan untuk fungsi deteksi di terminal, stasiun dan airport," ucap Khofifah.