Rekaman CCTV dugaan pengeroyokan di Kampus Unitri Malang. (IDN Times/istimewa)
Kabiro Kemahasiswaan Unitri, Zuhdi Maksum membenarkan jika sempat ada insiden antar mahasiswa saat pelaksanaan ospek pada Senin (25/9/2023) pukul 08.00 WIB. Insiden ini disebabkan ada maba yang tidak mau memotong rambutnya. Namun, ketika rambut mahasiswa baru tersebut akan dipotong oleh panitia ospek, mahasiswa baru tersebut menolak hingga terjadi insiden.
"Di satu sisi dia (panitia ospek) ingin menegakkan kedisiplinan, di satu sisi dia belum tahu sebatas mana dia harus pressing orang, dan sebatas mana harus diserahkan ke yang lebih tinggi. Kemarin kita kesulitan juga, sebaiknya panitia kalau ada apa-apa dan tidak bisa mengatasi lebih baik disampaikan ke kemahasiswaan saja," terangnya saat ditemui di Kampus Unitri pada Selasa (26/9/2023).
Zuhdi mengatakan jika panitia ospek yang terdiri dari BEM dan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) mungkin kelelahan sehingga mudah tersulut emosinya. Pasalnya mereka harus mengatur mahasiswa baru yang jumlahnya lebih dari 2 ribu orang. Namun, ia mengklarifikasi bahwa tidak ada pengeroyokan dalam insiden tersebut.
"Sebenarnya gambar (CCTV) itu melerai, sementara respon dia (maba) merasa takut ada orang datang dan tidak bisa memilah lagi apakah akan memukul, sehingga dia takut akhirnya dia mundur. Jadi sebagian besar melerai, begitu ada kontak langsung dilerai, tapi karena spontan melerai kelihatannya seperti keroyokan," jelasnya.