Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral Kelompok Ritual di Puncak Lawu, Ini Klarifikasinya

Mulyadi, Asper BKPH Lawu Selatan dan Kapolsek Plaosan AKP Agus Budi saat memintai keterangan ketua rombongan via telepon. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Rombongan asal Desa Sambunggangi Purwodadi
  • Ritual keagamaan tahunan oleh rombongan Nahdlatul Ulama (NU) selama 14 tahun di Gunung Lawu.
  • Tawasul, salat Jumat, dan pakaian putih bersih sebagai bagian dari ritual spiritual.

Magetan, IDN Times – Sebuah video memperlihatkan puluhan orang berpakaian putih-putih mengelilingi tugu Trianggulasi di puncak Gunung Lawu ramai diperbincangkan warganet. Ritual yang terekam dan viral di media sosial itu sempat menimbulkan spekulasi liar. Pihak perhutani akhirnya mengontak ketua rombongan kelompok ritual itu untuk mengklarifikasi. Hasilnya, ritual ini rutin

1. Rombongan asal Desa Sambunggangi Purwodadi

Tangkapan layar vidio viral akun TikTok @adtyaaidrt. IDN Times/Istimewa.

Namun, Perhutani selaku pengelola kawasan hutan Gunung Lawu akhirnya buka suara. Mulyadi, Asisten Perhutani (Asper) BKPH Lawu Selatan, memastikan kegiatan tersebut bukan ajaran menyimpang, melainkan ritual keagamaan tahunan yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade.

"Kami sudah telusuri, dan ternyata itu rombongan dari Nahdlatul Ulama (NU) asal Purwodadi. Kegiatan ini bentuk penghormatan kepada Sunan Lawu, sudah rutin dilakukan selama 14 tahun," ujar Mulyadi saat dikonfirmasi pada Senin (14/7/2025).

2. Tawasul dan salat Jumat saja

Tangkapan layar vidio viral akun TikTok @adtyaaidrt. IDN Times/Istimewa.

Ritual tersebut dilakukan setiap hari Jumat dengan penuh kekhusyukan. Selain menggelar doa-doa dan bacaan tawasul, rombongan juga menunaikan salat Jumat di puncak Gunung Lawu. Kegiatan spiritual ini dilakukan setelah peserta mencapai titik tertinggi, yakni tugu Trianggulasi.

Hal unik lainnya, peserta baru mengenakan pakaian putih bersih setelah tiba di puncak. Para pria mengenakan baju putih, sedangkan perempuan mengenakan mukena.

"Pakaian putih dikenakan di atas, bukan dari bawah. Tujuannya menjaga kesucian, sebagaimana hendak menunaikan salat. Yang ada divideo itu mereka ngumpul di situ karena selesai menggelar salat Jumat di situ, karena kalau turun dulu kan waktunya gak nyampek.,” jelas Mulyadi.

3. Aman secara Agama dan hukum

Tangkapan layar vidio viral akun TikTok @adtyaaidrt. IDN Times/Istimewa.

Meski dinyatakan tidak menyimpang secara agama maupun hukum, Perhutani tetap akan melakukan evaluasi. Hal ini untuk memastikan kegiatan serupa ke depan tidak menimbulkan kesalahpahaman atau keresahan publik.

"Kami akan perketat koordinasi dan memperjelas prosedur perizinan untuk ke depannya,” tutup Mulyadi.

Ritual spiritual yang viral ini ternyata bukan hal baru. Di balik penampilan seragam putih dan suasana mistisnya, tersimpan tradisi panjang umat Islam dari kalangan Nahdliyin yang mencari ketenangan dan berkah melalui ziarah spiritual di puncak Lawu. Sebuah warisan budaya yang sakral—namun kini perlu komunikasi publik yang lebih terbuka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us