Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Adrianto guru SMPN 2 Plaosan penuhi nazar bisa pindah ke Wonogiri akan berjalan kaki. IDN Times/ Istimewa.
Adrianto guru SMPN 2 Plaosan penuhi nazar bisa pindah ke Wonogiri akan berjalan kaki. IDN Times/ Istimewa.

Magetan, IDN Times – Aksi seorang guru bernama Andrianto (45) yang berjalan kaki melintasi provinsi dari Kabupaten Magetan di Jawa Timur, ke Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah, menjadi sorotan di media sosial. Perjalanan ini dilakukan sebagai bentuk nazar atas keberhasilannya dimutasi ke daerah asalnya. Namun, aksi tersebut justru memicu kekecewaan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Magetan.

1. Dikpora Magetan kecewal

Adrianto guru SMPN 2 Plaosan penuhi nazar bisa pindah ke Wonogiri akan berjalan kaki. IDN Times/ Istimewa.

Kepala Dindikpora Magetan, Suwata, mengungkapkan rasa kecewanya terkait mutasi Andrianto. Ia menyoroti bahwa Magetan saat ini masih kekurangan tenaga pengajar, sementara banyak guru dari luar daerah yang tetap bertahan meski memiliki masa kerja lebih lama dibandingkan Andrianto.

“Sebenarnya banyak guru di Magetan yang berasal dari luar daerah. Mereka tahu bahwa Magetan masih kekurangan guru, tetap tinggal mengabdi di sini tanpa mengajukan mutasi,” ujar Suwata, Senin (23/12/2024).

Suwata juga menekankan pentingnya komitmen dari para guru yang memilih bertugas di Magetan. “Ketika seseorang mendaftar untuk mengajar di Magetan, seharusnya mereka siap dengan segala konsekuensi yang ada,” tegasnya.

2. Jangan ada lagi guru yang ajukan mutasi

Adrianto guru SMPN 2 Plaosan penuhi nazar bisa pindah ke Wonogiri akan berjalan kaki. IDN Times/ Istimewa.

Suwata berharap penugasan di Magetan tidak dijadikan sebagai batu loncatan untuk pindah ke daerah lain. Ia menegaskan bahwa wilayah ini membutuhkan guru yang berkomitmen untuk mengabdi demi meningkatkan kualitas pendidikan.


“Aksi ini menjadi refleksi bagi kami bahwa pengelolaan guru masih perlu diperbaiki, terutama agar para pendidik memiliki komitmen jangka panjang di daerah tempat mereka bertugas,” imbuhnya.


Aksi viral Andrianto memicu perdebatan di tengah masyarakat. Sebagian mendukung langkahnya yang dianggap sebagai perjuangan demi keluarga, namun tak sedikit yang mengkritisi pengelolaan guru di daerah yang dinilai belum optimal.


Dengan tantangan kekurangan tenaga pengajar di banyak daerah, peristiwa ini menjadi sorotan penting bagi pemerintah untuk memperkuat sistem dan kebijakan pengelolaan tenaga pendidik di masa depan.

3. Adrianto berjalan kaki menunaikan nazarnya

Adrianto guru SMPN 2 Plaosan penuhi nazar bisa pindah ke Wonogiri akan berjalan kaki. IDN Times/ Istimewa.

Sebelumnta diberitakan, Andrianto, warga Desa Cangkring, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, sebelumnya bertugas sebagai guru di SMPN 2 Plaosan, Magetan. Ia berjanji akan berjalan kaki ke kampung halamannya jika berhasil mutasi ke Wonogiri. Nazar itu akhirnya ditepati setelah ia resmi dipindahkan ke SMPN 1 Tirtomoyo, Wonogiri, pada 31 Oktober lalu.


Aksi uniknya tersebut pun menarik perhatian warganet dan viral. Sebagian besar warganet memberikan dukungan dan pujian atas komitmennya. Namun, tidak semua pihak menyambut positif langkah tersebut.

Editorial Team

EditorRiyanto