Viral Aspal Terkelupas Diterjang Banjir, Begini Kata Bupati Ngawi

Ngawi, IDN Times – Video viral yang menunjukkan aspal terkupas akibat banjir di Jalan Raya Dusun Getas, Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, mendapat tangapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi Jawa Timur. Insiden yang terjadi pada Senin sore (20/1/2025) itu mendorong Pemkab untuk mengevaluasi metode pengaspalan secara menyeluruh untuk memastikan ketahanan jalan, terutama di wilayah rawan banjir.
1. Aspal terkelupas karena berada di atas beton, butuh teknik pengaspalan yang berbeda

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, menyebut bahwa kerusakan tersebut terjadi pada jalan yang dibangun di atas rigid beton. Menurutnya, pengaspalan di atas rigid beton membutuhkan teknik dan material yang berbeda dibandingkan pengaspalan dengan pondasi batu atau jenis lainnya.
“Kerusakan jalan akibat banjir ini menjadi perhatian serius bagi kami. Oleh karena itu, kami akan mengevaluasi secara menyeluruh pekerjaan konstruksi, terutama pengaspalan jalan di atas rigid beton,” ujar Ony pada Kamis (23/1/2025).
Pria yang akrab disapa Mas Ony ini menjelaskan, faktor utama yang memperburuk kondisi jalan tersebut adalah genangan air yang melemahkan daya rekat aspal pada beton. Hal ini diperparah oleh drainase yang tersumbat, sehingga air meluap ke badan jalan.
“Dalam beberapa kasus, penanganan aspal di atas rigid beton tidak sesuai standar, misalnya karena penggunaan perekat yang kurang tepat. Kondisi ini diperburuk oleh derasnya luapan air akibat drainase yang tersumbat,” jelas Ony.
2. Bupati Ngawi janji bereskan semua

Ony berjanji akan melakukan evaluasi teknis, termasuk peningkatan kualitas perekat aspal, pemilihan material yang sesuai, perbaikan drainase, serta koordinasi lebih baik dengan rekanan kontraktor.
“Semua aspek akan kami evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Ony, yang kini menjabat sebagai Bupati Ngawi untuk periode kedua.
3. PUPR salahkan penyumbatan pipa drainase

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ngawi, Rachmat Fitrianto, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan tersebut mencakup sepanjang 10 kilometer dengan anggaran lebih dari Rp7 miliar.
“Kerusakan terjadi di ruas Jalan Raya Kendal - Jogorogo. Setelah dicek, kami menemukan pipa lama yang menyebabkan penyumbatan drainase. Saat ini, perbaikan drainase telah dilakukan,” terang Rachmat.
Pemkab Ngawi berharap evaluasi dan perbaikan ini dapat meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di wilayah mereka, terutama di daerah yang rawan banjir.