Ilustrasi aset investasi (IDN Times/Sukma Shakti)
Korban lain, yakni Florentina. Florentina mengatakan, dia telah kehilangan uang Rp550 juta karena arisan tersebut. " Saya awalnya Rp5 juta. Nah dalam satu bulan itu bisa dapat Rp6,5 juta. Saya ikut mulai bulan Maret sampai Oktober 2021," ujar Florentina saat dihubungi IDN Times.
Awalnya arisan berjalan dengan lancar. Namun pada bulan Agustus, pengembalian uang arisan mulai tersendat-sendat, akan tetapi masih dalam batas wajar. Pengembalian uang arisan telat masih 1-2 hari.
"Bulan Agustus dia mengadakan give away iPhone, saya dapat, tapi disitu mulai ada kejanggalan, cuma saya gak ngeh, karena investasi Rp10 juta jadi Rp14 juta itu dalam waktu 2 minggu," tuturnya .
Barulah, pada Oktober 2021 APK mengaku kepada para member-nya bahwa dia sedang bangkrut. Ia menyatakan, uang pribadinya terkuras habis untuk membiayai arisan.
Setidaknya ada Rp750 juta uang yang telah Florentina investasikan dalam arisan tersebut. Pelaku hanya membayar Rp200 juta, sehingga sisanya masih Rp550 juta yang belum pelaku bayar kepada Florentina.
Belum juga uang Rp550 juta Florentina dikembalikan, pelaku justru membuka arisan kembali. Pelaku mulai membuka arisan di bulan Januari dengan sistem jaminan. "Jaminannya ada emas, ada motor dan mobil, dia tunjukkan mobil jaminan itu, eh gak taunya itu mobil rental," sebut Florentina. Untungnya, pada arisan kedua tersebut, Florentina tak ikut. Ia mendapat kabar, arisan kedua juga mengalami kebangkrutan cukup besar.